BKKBN Soroti Tingginya Angka Kematian Bayi Dan Ibu

id Kalimantan Tengah, BKKBN Kalteng, angka kematian bayi-ibu, Tingginya Angka Kematian Bayi-Ibu, Endang Moerniati, BKKBN RI, Dwi Listyawardani, BKKBN Pus

BKKBN Soroti Tingginya Angka Kematian Bayi Dan Ibu

Kepala BKKBN Perwakilan Kalteng Endang Moerniati saat memandatangani MoU dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) yang disaksikan ole Wagub Kalteng Habib Said Ismail (kanan) di Palangka Raya, Selasa (23/8). (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional terus menyoroti tingginya angka kematian bayi dan angka kematian ibu saat proses kelahiran.

Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012 menunjukkan bahwa AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB 32 per 1000 kelahiran hidup dan diperkirakan jumlah persalinan sekitar 4,5-5 juta per tahun, kata Deputi Bidang KBKR, BKKBN RI, Dwi Listyawardani di Palangka Raya, Selasa.

Menurut Dwi, tingginya angka kematian ibu dan anak tersebut semakin memprihatikan sehingga pihaknya terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan.

Diantara upaya penurunan AKI dan AKB tersebut dengan terus mempromosikan dan mensosialisasikan program "hindari empat terlalu".

"Empat terlalu itu ialah jangan terlalu muda untuk menikah dan melahirkan, makanya BKKBN menyarankan wanita untuk menikah dan punya anak diusia 21 tahun," katanya.

Selanjutnya, jangan terlalu tua, yakni untuk usia ibu melahirkan atau mempunyai anak diusahakan jangan diatas 35 tahun.

"Jika terlalu muda, maka kesiapan mental dan fisik berupa kesehatan dan kesiapan alat reproduksi belum sempurna," kata Dwi.

Dia melanjutkan, hamil terlalu tua juga berportensi membahayakan sang ibu karena pada usai tersebut kebanyakan orang cenderung mengidap penyakit berbahaya seperti darah tinggi dan diabetes.

"Selanjutnya kita juga menyarankan agar jarak kelahiran bayi tidak terlalu rapat. Minimal tiga tahun setiap anak. Sementara program terakhir ialah jangan memiliki anak terlalu banyak. Tujuannya agar si anak mendapatkan kasaih sayang, perhatian dari orang tua secara maksimal," katanya.

Pernyataan itu diungkapkan dia saat membuka acara Rapat Koordinasi Teknis Kemitraan Terpadu TP.PKK dan KKBPK tingkat Provinsi Kalimantan Tengah 2016 di Palangka Raya.

Program yang terselenggaran atas kerjasama BKKBN Kalteng serta TP.PKK Kalteng itu dihadiri oleh perwakilan TP.PKK se-Kalteng serta instansi pemerintah Kabupaten/Kota bidang pemberdayaan masyarakat.

Turut hadir Kepala BKKBN Perwakilan Kalteng Endang Moerniati dan Ketua TP.PKK Kalteng, Agustiah Ningsih Said Ismail serta Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Habib Said Ismail.

"Seluruh Progaram KB, BKKBN atau pun program apa saja yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tentunya pemerintah provinsi sangat-sangat mendukung," kata Wakil Gubernur Kalteng itu