Kepala Dinas Ini Sebut Harga Gabah Kering Di Kotim Turun

id Kotawaringin Timir, Pemkab Kotim, Sampit, Harga Gabah, Gabah Kering, DP3KP Kotim, I Made Dikantara, Kepala Dinas Ini Sebut Harga Gabah Kering Di Koti

Kepala Dinas Ini Sebut Harga Gabah Kering Di Kotim Turun

Ilustrasi (Foto ANTARA)

Sampit (Antara Kalteng) - Harga jual gabah kering di tingkat petani Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah saat ini turun berkisar antara Rp500 hingga Rp1.500/kg.

Kepala Dinas Pertanian Peternakan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (DP3KP) Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah I Made Dikantara di Sampit, Rabu mengatakan semula harga gabah kering ditingkat petani berkisar antara Rp5.000 hingga Rp6.000/kg, namun saat ini berkisar Rp4.500/kg.

"Turunnya harga gabah kering ditingkat petani ini dikarenakan sekarang terjadi peningkatan panen," tambahnya.

Harga itu turun tidak hanya terjadi pada gabah kering, namun juga terhadap harga jual beras. Yang semula dijual seharga Rp10.000 hingga Rp13.500/kg, sekarang hanya sebesar Rp7.000 hingga Rp9.500/kg.

Made mengatakan, sampai saat ini produksi beras di Kotawaringin Timur telah mencapai 47.000 ton, dari 23.000 hektare luasan tanam padi.

"Kita perkirakan jumlah produksi beras di Kotawaringin Timur akan terus bertambah karena sampai saat ini sebagain petani masih panen," terangnya.

Menurut Made, produksi beras di Kotawaringin Timur hingga akhir 2016 nanti diperkirakan akan mencapai 60.000 ton, dari sekitar 30.000 hektare luasan tanam padi.

Dengan meningkatnya produksi beras tersebut, dipastikan pada akhir 2016 nanti Kotawaringin Timur akan surplus beras.

"Kita akan berupaya semaksimal mungkin membantu petani supaya harga jual gabah dan beras bisa lebih meningkat lagi," katanya.

Untuk membantu para petani tersebut, pemerintah Kotawaringin Timur akan berupaya memperbesar serapan produksi beras lokal, yakni dengan mewajibkan aparatur sipil Negara (ASN) daerah itu untuk membeli beras produksi lokal.

"Kewajiban ASN untuk membeli beras produksi petani lokal tersebut nantinya akan diatur dalam surat edaran Bupati Kotawaringin Timur," ucapnya.

Dengan dilibatkan ASN untuk membeli beras produksi petani lokal tersebut diharapkan mampu memperbesar serapan beras.

"Di Kotawaringin Timur jumlah ASN cukup banyak, dan jika tidak salah ada 6.000 orang lebih. Jika setiap ASN diwajibkan membeli 10 kg beras saja sudah berapa banyak yang terserap," demikian Made.