Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Pekerja Tenggelam

id kotawaringin timur, pekerja tenggelam, tim gabungan cari pekerja tenggelam, pos TNI AL Samuda

Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Pekerja Tenggelam

Beberapa kapal yang membawa personel tim gabungan dari Basarnas,KSOP dan Pos TNI AL Samuda Kabupaten Kotawaringin Timur, melanjutkan pencarian buruh pelabuhan yang tenggelam di muara Sungai Mentaya Minggu (23/10). (Foto Antara Kalteng/Untung Setiawa

Sampit (Antara Kalteng) - Tim gabungan dari TNI AL Pos Samuda, KSOP, Polair dan Basarnas Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah melanjutkan pencarian pekerja pelabuhan yang hilang tenggelam.

Komandan Pos TNI AL Samuda, Pelda Irwandi di Sampit, Minggu mengatakan hingga memasuki hari ketiga korban tenggelam atas nama Gafar (45) belum ditemukan, dan pencarian terus dilakukan.

"Sampai saat ini kita belum berhasil menemukan tubuh korban, namun kita akan tetap berupaya melakukan pencarian," tambahnya.

Irwandi mengungkapkan, kecelakaan kerja itu terjadi pada Jumat (21/10) sekitar pukul 15.00 WIB, saat itu korban bekerja melakukan bongkar muat kayu gelondongan di atas kapal Forsitia, tepatnya di muara laut sungai Mentaya.

Kayu gelondongan itu diketahui milik perusahaan kayu PT Sarmiento Parakanja Timber (Sarpatim).

Menurut keterangan beberapa rekan korban, saat itu korban sedang menarik tali kran untuk mengangkat kayu, namun korban tergelincir dan langsung tercebur ke laut.

"Tim gabungan kesulitan menemukan korban karena posisi jatuh korban berada di muara sungai, selain itu luasnya wilayah, arus sungai dan gelombang laut yang tinggi juga menyulitkan pencarian," katanya.

Sementara itu, Koordinator Pos SAR Sampit, Suprapto mengatakan, sulitnya pencarian terhadap korban selain faktor cuaca dan kondisi lapangan juga akibat korban tidak mengenakan pelampung.

"Tubuh korban yang tidak mengenakan pengaman seperti pelampung tentunya juga sangat menyulitkan tim dalam melakukan pencarian, sebab pelampung akan membantu mengangkat tubuh korban untuk mengapumg di atas permukaan air," terangnya.

Suprapto mengatakan, tim direncanakan akan melakukan pencarian korban hingga hari ketujuh nanti.

"Biasanya jika hingga hari ketujuh tubuh korban tenggelam tidak juga ditemukan maka akan menghilang selamanya, dan sangat kecil kemungkinan untuk bisa ditemukan, apa lagi korban tidak mengenakan pelampung," demikian Prapto.