Operasional PLTMG Bangkanai Tunggu Pertemuan Ophir-PLN

id Operasional PLTMG Bangkanai, Pertemuan Ophir-PLN, PLTMG

Operasional PLTMG Bangkanai Tunggu Pertemuan Ophir-PLN

Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Blok Bangkanai di Desa Karendan Kecamatan Lahei Kabhupaten Barito Utara (Istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Operasional pembangkit listrik tenaga mesin gas yang terhenti akibat jaringan transmisi putus di Kabupaten Barito Utara masih menunggu hasil pertemuan antara operator gas Bangkanai Ophir Energy dan PT PLN di Jakarta.

Tower transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kilo volt robo tertimba pohon di wilayah Desa Muara Inu, Kabupaten Barito Utara sehingga operasional pembangkit listrik berhenti.

"Rencananya hari ini Selasa siang pukul 13.00 WIB, Ophir dan PLN pusat melakukan pertemuan untuk membahas operasi pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) tersebut, " kata Manajer PLN Muara Teweh, Tatok Winarko di Muara Teweh, Selasa.

Menurut Tatok, pihaknya dalam posisi menunggu terkait penyaluran gas dari Ophir kepada PLTMG dan hasil pertemuan itu diharapkan hari ini PLTMG bisa beroperasi.

Selain itu dalam pengaliran gas tersebut juga masih menunggu surat perintah pengaliran gas dari SKK Migas ke Ophir dan surat permohonan pengaliran kembali kepada Ophir dari PLN wilayah Kalimantan Selatan dah Kalimantan Tengah.

"Janjinya surat perintah pengaliran gas dari SKK Migas ke Ophir akan terbit hari ini juga," kata Tatok.

Sebelumnya, PLN Muara Teweh memberlakukan perpanjangan pemadaman bergilir sejak 26 Oktober 2016 dengan pemadaman delapan jam nyala dan 8 jam padam.

Meski jadwal pemadaman bergilir sudah berakhir namun PLN kembali melakukan pemadaman pada Selasa (1/11) pagi yang rencananya dari pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB.

"Kami kembali terpaksa melakukan pemadaman bergilir pagi ini, namun tidak ada jadwal perpanjangan pemadaman lagi, karena masih menunggu pertemuan Ophir dan PLN tersebut hari ini dan diperkirakan secepatnya PLTMG segera beroperasi," jelas Tatok.

Menara transmisi SUTT 150 kilo volt tersebut roboh akibat hantaman pohon yang tumbang menimpa kabel konduktor antara tower transmisi Nomor 86 dan 87 pada Jumat (14/10) sore sekitar pukul 16.30 Wib di kilometer 20 antara Desa Luwe Hulu Kecamatan Lahei Barat - Bangkanai Desa Karendan Kecamatan Lahei.

Akibat robohnya tower tersebut pasokan listrik dari PLTMG Bangkanai yang mengalirkan listrik untuk Kota Muara Teweh dan Buntok Kabupaten Barito Selatan terhenti total.

Saat ini sudah terpasang dua buah tower darurat untuk menggantikan sementara tower yang roboh guna secepatnya PLTMG beroperasi.

PLTMG Bangkanai sebelumnya sudah mulai beroperasi dengan ditandai syukuran yang dilakukan Bupati Barito Utara Nadalsyah yang dihadiri Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Joko Raharjo yang dilakukan pada Rabu (12/10) di Gardu Induk Muara Teweh di ruas Jalan Muara Teweh-Puruk Cahu Kilometer 14 wilayah Desa Mukut Kecamatan Lahei.

PLTMG Bangkanai dengan daya 155 megawatt (MW) itu akan interkoneksi listrik di wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan saat ini sudah menerangi kota Muara Teweh dan Buntok Kabupaten Barito Selatan dan rencananya akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada November 2016.