Dampak El Nino Lemah, Barito Utara Diperkirakan Kondisinya Tetap Basah

id barito utara, dampak el nino, muara teweh, bmkg muara teweh, bmkg, kalimantan tengah

Dampak El Nino Lemah, Barito Utara Diperkirakan Kondisinya Tetap Basah

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika - BMKG (istimewa) (Ist)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Dampak perubahan iklim El Nino di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara yang berlangsung pada April sampai Juli 2017 mendatang diperkirakan lemah sehingga kondisi daerah setempat masih basah.

"El Nino diperkirakan lemah sehingga kondisi Kalteng tetap ada hujan atau basah, namun tingkat jumlah hujan berkisar hanya di bawah normal sampai normal," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofikasi Muara Teweh, Juli Budi Kisworo di Muara Teweh, Minggu.

Menurut Juli, kondisi cuaca di Kalteng hingga akhir Maret ini pada umumnya dan di Muara Teweh masih basah dengan curah hujan sebagian di bawah normal dan sebagian jauh di bawah normal, tetapi kondisinya masih basah.

Perlu diwaspadai, kata Juli, perubahan iklim pada bulan Juli , Agustus, September dimana kondisi cuaca relatif kering dibanding bulan-bulan lainnya, sehingga lebih kering dibanding 2016 tetapi lebih basah dibanding tahun 2015.

"Jadi meski kemarau panjang namun di prediksi tidak separah dua tahun lalu," ujar Juli.

Juli menjelaskan, musim kemarau atau hujan yang kurang di Kalimantan Tengah berbeda dengan di Pulau Jawa yakni hujan masih ada bahkan lebih tinggi dibanding di Jawa.

"Misalnya di Muara Teweh musim kemarau namun tingkat curah hujan masih berkisar 100 sampai 150 milimeter, sedangkan di Jawa mungkin hanya 0 - 75 mm per bulan," kata dia..

Untuk tingkat curah hujan di Muara Teweh dalam bulan Maret ini atau hingga 26 Maret 2017 masih kurang hanya 151 mm sedangkan normalnya sebesar 343 mm.

Sedangkan pada Februari lalu rata-rata curah hujan mencapai 283 mm, namun hujan yang real nya yang jatuh di kota Muara Teweh hanya 72 mm.

"Jadi pada akhir Februari atau awal Maret di daerah ini sempat dilanda banjir, hal itu karena tingkat curah hujan di hulu Sungai Barito tinggi sedangkan di Muara Teweh normal atau relatif kurang," jelas dia.