2.919 Jiwa Korban Banjir Bandang

id Kepala BPBD, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, H HM Najib, Banjir Bandang

2.919 Jiwa Korban Banjir Bandang

Sejumlah anak-anak berada dekat bangunan rumah yang longsor terkena banjir bandang susulan di Dusun Barito, Desa Sambelia, Kecamatan Sambelia, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (12/2/2017). ( ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Lombok Barat (Antara Kalteng) - Lima dusun di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, diterjang banjir bandang, Senin (27/3).

Kepala BPBD Kabupaten Lombok Barat H HM Najib di Lembar, mengatakan banjir bandang yang menerjang lima dusun itu terjadi pukul 03.30 dini hari, sehingga merendam rumah dan lahan pertanian milik warga.

"Banjir ini akibat intensitas hujan yang begitu tinggi, sehingga menyebabkan air sungai di wilayah ini meluap," kata Najib.

Ia mengatakan, berdasarkan data yang berhasil di himpun BPBD Lombok Barat terdapat ribuan warga di lima dusun ikut terkena dampak banjir, termasuk kantor desa, polindes, sekolah, kantor camat juga ikut rusak diterjang banjir. 

Kelima dusun yang diterjang banjir itu di antaranya Kebon Talo 254 kepala keluarga (KK) dengan 745 jiwa. Dusun Songkang 810 jiwa 267 KK, Dusun Labuan Tereng 279 jiwa 111 KK, Dusun Tibu 492 jiwa 153 KK. Kemudian, Dusun Teluk Waru 363 jiwa 122 KK dan Teluk Waru 311 jiwa 98 KK.

"Warga yang rumahnya terendam diungsikan ke sejumlah masjid," ujarnya. 

Ia menambahkan, meski banjir telah berangsur-angsur surut, pihaknya akan terus memantau kondisi warga. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan. 

"Kita sudah menyiapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak banjir," kata Tagana Dinas Sosial Lombok Barat, Mulyadi. 

Dari data yang ada, Tagana Lombok Barat sebanyak 785 KK dengan 2.919 jiwa akan mendapatkan kebutuhan makanan untuk siang dan malam hari. 

"Untuk air minum dan air bersih kita sudah menyiapkan satu mobil tangki," tuturnya.

Ia menambahkan, untuk kebutuhan air minum, makanan, dan pakaian khususnya untuk anak-anak tidak ada masalah. 

"Kalau untuk kebutuhan makanan, air minum, pakaian kita sudah memiliki stok," tandasnya.