Sabuk Pantai Ujung Pandaran Diharapkan Mampu Perbaiki Dampak Abrasi

id ujung pandaran, kotawaringin timur, pantai ujung pandaran, sabuk pantai ujung pandaran, kalimantan tengah

Sabuk Pantai Ujung Pandaran Diharapkan Mampu Perbaiki Dampak Abrasi

Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri (kiri) dan Camat Teluk Sampit Samsurijal berdiri di batas tanah yang terkena abrasi. Abrasi di objek wisata Pantai Ujung Pandaran makin parah akibat kuatnya gelombang laut. ( Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Pembangunan sabuk pantai di Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diharapkan mampu memperbaiki dampak abrasi yang terjadi di pantai tersebut.

"Kami berharap, setelah sabuk pantai itu selesai dipasang, dampak abrasi di pantai Ujung Pandaran berangsur membaik. Di beberapa daerah, bekas abrasi itu kemudian bisa dijadikan hamparan daratan lagi seperti semula," kata Kepala Dinas Perikanan Kotawaringin Timur, Jakatan di Sampit, Minggu.

Pemerintah pusat berencana membantu penanganan abrasi pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit, melalui program sabuk pantai. Rencananya akan dibuat kantong sepanjang 2.500 meter yang diisi pasir berfungsi sebagai tanggul untuk menahan kuatnya hantaman gelombang laut Jawa yang mencapai pantai tersebut.

Beberapa tahun terakhir, abrasi di pantai yang berjarak sekitar 85 kilometer dari Sampit itu membuat lebih dari 20 rumah warga terpaksa dirobohkan karena pondasinya ambles akibat abrasi. Pemerintah pusat kemudian membangun 88 unit rumah untuk merelokasi warga korban abrasi maupun yang rumahnya terancam abrasi.

Menurut Jakatan, saat ini sedang dilaksanakan lelang proyek pembuatan sabuk pantai tersebut. Kegiatan dan semua prosesnya ditangani pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya selaku penerima bantuan dan memfasilitasi pelaksanaannya supaya berjalan lancar.

"Kalau saat ini sudah lelang, mudah-mudahan Juni nanti pembangunannya bisa dimulai. Kami sudah ke lapangan bersama tim dari pusat untuk menentukan titik nol sabuk pantai. Nanti pembangunannya menyambung bangunan pemecah gelombang yang sudah ada," kata Jakatan.

Desa Ujung Pandaran merupakan konsentrasi terbesar nelayan di Kotawaringin Timur. Pantai setempat juga menjadi objek wisata andalan kabupaten ini.

Selain keindahan pantai, juga terdapat objek wisata religius yakni kubah atau makam seorang ulama yang banyak didatangi peziarah lokal dan provinsi tetangga. Jalan menuju kubah tersebut juga terancam abrasi jika tidak segera ditangani.