Pemkab Barut Hentikan Pemeriksaan Sapi Indukan, Ada Apa Ya?

id Barito Utara, barut, Muara Teweh, Dinas Pertanian Barut, Setia Budi, sapi indukan, pemeriksaan,

Pemkab Barut Hentikan Pemeriksaan Sapi Indukan, Ada Apa Ya?

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Barito Utara, Setia Budi saat bertemu dengan peternak sapi di Desa Mampuak 2 Kecamatan Teweh Timur, Kamis (7/4) (Ist)

...sekitar 645 ekor sapi padahal sampai akhir Maret 2017 ditargetkan hanya 250 ekor, karena tingginya animo warga yang minta diperiksakan sehingga jumlahnya melebihi target,"
Muara Teweh (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah melakukan pemeriksaan ratusan ekor sapi melalui program upaya khusus sapi indukan wajib bunting tahun 2017 di sejumlah kelompok tani di daerah tersebut hingga akhir Maret mencapai 645 ekor.

"Saat ini sudah dilakukan pemeriksaan sekitar 645 ekor sapi padahal sampai akhir Maret 2017 ditargetkan hanya 250 ekor, karena tingginya animo warga yang minta diperiksakan sehingga jumlahnya melebihi target," kata Kepala Dinas Pertanian Barito Utara (Barut), Setia Budi di Muara Teweh, Rabu.

Menurut Budi, Upsus Siwab ini merupakan program pemerintah pusat dengan tujuan penanganan gangguan reproduksi sapi betina, sinkronisasi birahi, pemberian hijauan pakan ternak dan konsentrat serta inseminasi buatan (IB) atau kawin alam (KA).

Saat ini kegiatan dihentikan untuk sementara karena dana yang tersedia dari pemerintah pusat terbatas, padahal masih banyak lagi yang belum dilakukan pemeriksaan diantaranya Wonorejo, Sarana Pemukiman (SP 2) di desa kawasan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Teweh Selatan, Desa Liang Naga dan Sabu Kecamatan Teweh Baru

"Hasil program Upsus Siwab selama tiga bulan ini sudah ada 200 ekor sapi betina yang bunting," katanya didampingi Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Indah Utari dan petugas inseminator Ali Mirhan.

Budi menjelaskan kegiatan Upsus Siwab ini untuk sementara memeriksa reproduksi sapi betinanya, menilai kondisi tubuh sapi atau Body Condition Score (BCS) sebagai bahan laporan ke Pemprov Kalteng.

Pemeriksaan terhadap ternak sapi warga ini kalau ditemukan ada gangguan terhadap pertumbuhan ternak diberi obat dengan hormon, sedangkan yang kurus diberi vitamin dan obat cacing serta langsung penyuntikan peransang birahi.

"Jadi kalau dilakukan inseminasi buatan dan kawin alam pihaknya menunggu laporan dari peternak, kalau ada yang sudah memasuki masa birahi baru dilakukan IB atau yang bujang (dara) dilakukan kawin alam," ujarnya.

Populasi ternak sapi di Kabupaten Barito Utara sampai Februari 2017 mencapai 3.412 ekor dengan betina produktif sebanyak 1.170 ekor.