Hebat! Kabupaten Ini Miliki Pelabuhan Khusus Bulog Pertama di Kalteng

id kapuas, pelabuhan khusus bulog pertama di kalimantan tengah, bulog kalteng, kalimantan tengah, pelabuhan bulog

Hebat! Kabupaten Ini Miliki Pelabuhan Khusus Bulog Pertama di Kalteng

Kepala Perum Bulog Divre Kalteng Drs Maruf didampingi Bupati Kapuas Ir Ben Brahim S Bahat MM MT saat meninjau Pelabuhan Bulog Kapuas yang merupakan satu satunya di Indonesia, Rabu (26/4). (Foto Antara Kalteng/Ahmad Effendi)

Kuala Kapuas (Antara Kalteng) - Kepala Badan Urusan Logistik Divisi Regional (Divre) Provinsi Kalimantan Tengah Drs Ma'ruf mengatakan bahwa Kabupaten Kapuas patut berbangga karena memiliki pelabuhan khusus Bulog, yang merupakan pertama kali ada di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. 

"Pelabuhan Bulog di Kapuas ini adalah yang pertama di Kalteng dan satu satunya di Indonesia. Kita perlu bersyukur dan berbangga," kata Drs Ma'ruf disela launching pendistribusian rastra tahun 2017 Kabupaten Kapuas di pergudangan Bulog Kapuas, Rabu (26/4). 

Pelabuhan yang menelan dana lebih dari Rp 3 miliar ini rencananya akan diresmikan langsung oleh pemerintah pusat. "Pelabuhan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menekan biaya atau dapat meminimalisir biaya hingga meningkatkan keuntungan petani," harapnya. 

Bulog menyebutnya ingin menjadikan Kapuas sebagai wilayah transito di Provinsi Kalimantan Tengah yang mana segala kebutuhan akan dilakukan di Pelabuhan Bulog Kapuas.

"Semua kebutuhan di wilayah Kalteng akan disuplai di sini nantinya," ucapnya. 
 
Sementara itu terkait penyaluran rastra tahun ini, Ma'ruf menjelaskan, pada tahun 2016 tercatat sebesar 178.860 ton per bulan atau 11.924 rumah tangga sasaran dan pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi sebesar 167.620 ton per bulan atau 10.679 RT sasaran. Selisih penurunan sebesar 11.240 ton atau 6,28 persen.

Ma'ruf mengatakan dengan adanya indikator penurunan itu bahwa pelaksanaan program-program pemerintah terkait dengan program ekonomi yang berpihak kepada masyarakat terjadi suatu kesejahteraan dan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.

"Oleh karena adanya program pemerintah yang positif maka menunjukkan bahwa masyarakat bisa lepas daripada kemiskinan. Mudah-mudahan tahun ke depan rastra makin turun yang artinya masyarakat lebih sejahtera," terangnya.

Kemudian ia mengungkapkan ke depan pemerintah akan merencakan mengubah rastra menjadi Program Pangan Non Tunai (PPNT), dan dalam tersebut bukan hanya beras saja yang akan diperbantukan tetapi didalamnya terdapat bantuan berupa produk, minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya.

"Tahun 2017 program ini akan dipercepat karena atas permintaan dari Presiden. Kita akan berdayakan UKM atau kios-kios yang berada di setiap desa untuk dijadikan tempat pelayanan PPNT sehingga akan membantu ekonomi masyarakat kecil," katanya.