Waduh! 2 Anjing Positif Rabies di Barito Selatan

id Barito Selatan, Barsel, Buntok, 2 Anjing Positif Rabies di Barito Selatan, kalteng. kalimantan tengah, rabies, anjing rabies

Waduh! 2 Anjing Positif Rabies di Barito Selatan

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

Buntok (Antara Kalteng) - Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, menyatakan pada 2017 ini ada dua anjing di wilayah setempat yang positif terkena rabies.

"Hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dua sampel otak anjing yang menggigit manusia," kata Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan Barito Selatan, Hevijanto di Buntok, Rabu.

Ia mengatakan, dari dua sampel otak anjing yang diperiksa di laboratorium Banjar Baru, Kalimantan Selatan (Kalsel) beberapa waktu yang lalu, keduanya positif terkena rabies.

"Satu sampel yang dikirim tidak bisa diperiksa di laboratorium lantaran sampelnya rusak dan sampel yang satunya lagi telah diperiksa dan positif terkena rabies," kata Hevijanto.

Karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat yang memiliki hewan peliharaan seperti anjing, kucing dan kera agar divaksin rabies supaya terhindar dari penyakit yang membahayakan itu.

"Kita pada Mei 2017 ini akan melaksanakan vaksinasi massal hewan peliharaan dan vaksinasi tersebut akan dilaksanakan dilima kecamatan," kata Hevijanto.

Menurut dia, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 3.200 vaksin untuk kegiatan tersebut, sedangkan untuk penyangga apabila ada warga yang ingin hewan peliharaannya divaksin juga telah disiapkan 200 vaksin.

"Kita berharap dengan adanya kegiatan vaksinasi massal tersebut, semua hewan peliharaan seperti kucing, anjing dan kera milik warga bisa divaksinasi semuanya," ujar dia.

Selain itu ia juga berharap kepada masyarakat yang memiliki hewan peliharaan agar bersedia bila hewan peliharaannya divaksinasi rabies, sebab seperti tahun 2016 lalu ada sekitar 607 hewan yang tidak tervaksinasi.

"Sebagian warga tidak ingin hewan peliharaannya divaksinasi dan sebagian hewan peliharaan yang tidak divaksinasi lantaran tidak bisa ditangkap dan sebagiannya lagi karena dibawa pemiliknya ke kebun," kata dia.