Disediakan 10.000 Bibit Kakao Unggul, Gratis Untuk Masyarakat Barut

id kakao, kakao gratis, distan barut, setia budi

Disediakan 10.000 Bibit Kakao Unggul, Gratis Untuk Masyarakat Barut

Ilustrasi - Tanaman kakao atau cokelat. (kebunpedia.com)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menyediakan 10.000 bibit kakao unggul untuk masyarakat di sejumlah kecamatan di daerah ini.

Bibit kakao ini nantinya sebagian dijual dan juga diberikan gratis untuk masyarakat, kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara, Setia Budi di Muara Teweh, Kamis.

Menurut Budi, penyediaan bibit kakao ini merupakan bantuan dari Provinsi Kalteng untuk lahan seluas 35 hektare, sedangkan melalui dana APBD Kabupaten dialokasikan untuk pengadaan bibit yang nantinya dijual kepada masyarakat atau swadaya petani.

Alokasi ribuan bibit cokelat ini nantinya untuk petani atau masyarakat di Kecamatan Teweh Tengah, Gunung Timang, Teweh Timur dan Kecamatan Gunung Purei.

Bibit kakao ini nantinya merupakan bibit biji unggul guna membantu masyarakat mengembangkan salah satu komoditas unggulan di daerah ini selain jagung, karet dan kelapa sawit, katanya.

Budi mengatakan sentra tanaman kakao di Kabupaten Barito Utara ini berada di wilayah Desa Batu Raya, Kecamatan Gunung Timang yang luasnya mencapai ratusan hektare itu diusahakan para petani setempat yang sebagian besar warga eks transmigrasi Pulau Jawa.

Kebun kakao masyarakat setempat itu dalam satu hektarenya menghasilkan antara 800 kilogram hingga 1 ton per minggu biji kering kakao.

"Masyarakat di desa tersebut mengusahakan tanaman kakao sebagai mata pencaharian utama," katanya.

Para pembeli itu datang langsung ke desa setempat yang berasal dari luar daerah seperti Ampah Kabupaten Barito Timur, kemudian Banjarmasin dan beberapa daerah di Kalimantan Selatan lainnya.

Untuk membantu masyarakat berkebun cokelat itu pemerintah pada beberapa tahun lalu telah memberikan bantuan mesin pengering kakao dari Dirjen Pengolahan Hasil dan Pemasaran Kementerian Pertanian.

"Namun, saat ini pemasaran kakao di daerah ini masih menjadi kendala di tingkat petani karena dikuasai tengkulak dari luar daerah," katanya.

Tanaman kakao pada salah satu kabupaten pedalaman Sungai Barito ini selain Desa Batu Raya juga mulai dilirik beberapa masyarakat di pedesaan lainnya di antaranya di wilayah Kecamatan Teweh Tengah yakni Desa Sei Rahayu I dan Sei Rahayu II, Wonorejo dan kilometer 17 Jalan Muara Teweh-Puruk Cahu serta Desa Mampuak dan Benangin Kecamatan Teweh Timur dengan luas mencapai 500 hektare.

"Kita harapkan melalui tanaman cokelat ini juga dapat meningkatkan masyarakat atau petani di daerah ini," ujar Budi.