Palangka Raya (Antara Kalteng) - Kalteng Putra FC dipaksa harus mengakui keunggulan permainan PS Mojokerto saat melakukan tandang di stadion Gajahmada Mojosari, Minggu sore, dengan skor 0-2.
Pil pahit ditelan tim kebanggaan masyarakat Kalteng itu terjadi pada babak kedua menit ke-73 dan 92, setelah pemain Mojokerto Ricky Kambuaya berhasil membobol gawang yang dijaga oleh Galih Sudaryono.
"Secara keseluruhan permainan tergolong bagus. Tetapi tercoreng dengan kepimpinan wasit yang menganggap banyak pelanggaran padahal tidak ada pemain kita melakukan pelanggaran terhadap tim lawan," kata Asisten Pelatih Kalteng Putra FC, Parlin Siagian, usai pertandingan.
Parlin menjelaskan, kepemimpinan wasit memang perlu dibenahi dalam laga-laga berikutnya.
"Kami bermain tidak menekan, coba kalau menekan kesalahan kecil jadi pelanggaran. Tidak begitu saja banyak merugikan tim kami, apa lagi anak-anak melakukan tekanan bisa kartu merah semua pemain," ucapnya.
Parahnya lagi, teror yang diterima Laskar Isen Mulang julukan Kalteng Putra FC tersebut dari penonton yang berada di stadion kian menjadi-jadi. Tempat bangku cadangan Kalteng Putra dilempari menggunakan botol air mineral.
"Intinya Tim kita kalah dalam keterpaksaan, hal seperti ini tidak bagus dalam sepakbola modern seperti sekarang ini," tegasnya.
Dilain pihak, Pelatih Utama PS Mojokerto, Redi Suprianto mengatakan permainan kedua tim sama-sama bagus dan berharap di laga lanjutan nanti bisa lebih baik. Serta menjunjung tinggi sportifitas.
"Kedua tim sama-sama memiliki peluang yang cukup bagus. Hanya saja tim kita mendapatkan keberuntungan dengan berhasil mencetak dua gol," pungkas dia.
