Pengerukan Sungai Kapuas Murung Sesuai Jadwal, kata Sekda

id sekda kalteng, Syahrin Daulay, Pengerukan Sungai Kapuas Murung Sesuai Jadwal

Pengerukan Sungai Kapuas Murung Sesuai Jadwal, kata Sekda

Pejabat Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Syahrin Daulay (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengharapkan rencana pengerukan alur sungai Kapuas Murung hingga Pelabuhan Batanjung di Kabupaten Kapuas yang dilaksanakan PT Satria Baruna Ocean dapat terlaksana sesuai jadwal.

Pengerukan alur sungai Kapuas Murung menurut jadwal harus dimulai pada November 2017 dan pertengahan tahun 2018 sudah dapat digunakan untuk mendukung aktivitas Pelabuhan Batanjung, kata Plt Sekretaris Daerah Pemprov Kalteng Syahrin Daulay di Palangka Raya, Selasa.

"Kita sudah meminta PT SBO selaku pelaksana pengerukan agar menyerahkan dokumen perencanaan paling lambat 31 Juli 2017. Kalau itu sudah ada, maka pengerukan hingga pengoperasionalan bisa terlaksana sesuai jadwal," ucapnya.

Mengenai panjang alur sungai Kapuas yang akan dikeruk tersebut, Asisten II Pemprov Kalteng ini belum dapat memberikan penjelasan secara rinci. Sebab, sekarang ini pihak PT SBO masih dalam proses penghitungan, bai kedalaman maupun titik yang akan dikeruk.

Dia mengatakan sekarang ini Pemprov bersama PT SBO yang juga Badan Usaha Pelabuhan Batanjung sedang fokus pada pemantapan dan dokumen perencanaan hingga memulai pelaksanaannya sesuai jadwal.

"Kalau kita lihat, di muara alur sungai yang akan dikeruk kan sangat dangkal. Tapi belum tahu seberapa dalam yang akan dikeruk. Kita lihat saja dimana lokasi pastinya. Pemprov akan terus mamantau perkembangannya," kata Syahrin.

Belum lama ini, Sekretaris Komisi B DPRD Kalteng Punding LH Bangkan mendukung penuh usulan Gubernur Sugianto Sabran agar seluruh angkutan batubara wajib melalui Pelabuhan Batanjung Kabupaten Kapuas.

Wakil Rakyat dari daerah Pemilihan V DPRD Kalteng meliputi Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas itu mengatakan usulan pengoptimalan pelabuhan tersebut sebagai upaya mempermudah mendata batubara yang diangkut dari provinsi ini, sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Saya menyarankan agar instansi terkait segera meningkatkan fasilitas pendukung yakni sarana/prasarana termasuk kemudahan pelayanan bagi para pengusaha agar lebih nyaman saat melewati jalur itu nantinya," kata Punding.