Masyarakat Bartim Jangan Mudah Terpengaruh Isu Radikalisme, Kata Kapolres

id kapolres bartim, isu bom kampung melayu, isu radikalisme

Masyarakat Bartim Jangan Mudah Terpengaruh Isu Radikalisme, Kata Kapolres

Kapolres Bartim AKBP Raden Petit Wijaya SIK saat melakukan pemeriksaan senjata api di halaman Mapolres. (Foto Antara Kalteng/Habibullah)

Tamiang Layang (Antara Kalteng) - Kapolres Barito Timur Kalimantan Tengah AKBP Raden Petit Wijaya SIK mengimbau masyarakat Bartim agar tidak terpengaruh dan tetap  konsentrasi pada kegiatan masing-masing. 

"Tujuan kelompok-kelompok pelaku radikalisme melakukan hal itu memang untuk menebar ketakutan di masyarakat. Apalagi setelahnya mereka gunakan media untuk memutarbalikkan fakta bahwa itu rekayasa," ungkapnya kepada wartawan, Jumat.

Menurutnya, hal tersebut memang sengaja ditimbulkan agar masyarakat merasa ketakutan dan tidak percaya lagi kepada Pemerintah.

Untuk itu apabila masyarakat mendapatkan link berita yang seolah-olah kejadian tersebut adalah rekayasa, jangan mudah percaya foto-foto dalam kejadian bom kemarin.

Karena bisa saja diedit dan dirancang sedemikian sehingga meyakinkan bahwa itu adalah fakta, katanya. 

"Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat agar cerdas dalam memilah pemberitaan khususnya yang tidak masuk akal yg saat ini sedang dimunculkan oleh jaringan mereka (pelaku radikalisme)," katanya. 

Karena tujuannya adalah untuk memecah belah bangsa dengan cara membuat mosi tidak percaya pada pemerintah.

"Yang terpenting untuk menangkal masuknya faham radikalisme di wilayah kita, saya berharap agar masyarakat peduli pada lingkungan, mengenal orang-orang sekitar dan patut menanyakan pendatang baru dalam rangka apa dan melaporkan kepada RT setempat apabila ada pendatang baru maupun kegiatan2 yg mencurigakan," terang Petit. 

Pria berpangkat Ajun Komisaris Polisi itu juga menegaskan, beberapa pemberitaaan fitnah juga sudah dibuktikan Polri bahwa hal itu tidak benar. Tuduhan bahwa pelaku yang  meledak adalah anggota brimob sebagaimana yang tersebar di media sosial facebook, namun ternyata foto yang dipasang oleh kelompok oknum mereka ternyata orangnya masih hidup dan sehat walafiat.

"Dari beberapa fakta yang ada, saya imbau agar masyarakat jangan percaya postingan-postingan yang menyudutkan Pemerintah dan Kepolisian terhadap kasus bom bunuh diri," tegasnya. 

Silakan masyarakat menilai sendiri apakah membunuh, bunuh diri dan melukai sesama adalah ajaran atau perintah agama.

Ia juga mebambahkan,  tiga anggota polri yang gugur karena bom bunuh diri itu sedang dalam tugas menjaga Kamtibmas. 

Karena mereka gugur dalam, ketiga anggota Polri itu adalah pahlawan bangsa dan negara. 

Petit juga turut berduka cita dan sesuai perintah dari satuan atas mulai jumat hingga minggu, Polres Bartim akan mengibarkan bendera setengah tiang sebagai penghormatan dan penghargaan yang setinggi tingginya atas jasa ketiga pahlawan tersebut.