Wagub Imbau Masyarakat Kalteng Tidak Saling Mencaci

id Wagub Kalteng, H Habib Ismail, Wagub Imbau Masyarakat Kalteng Tidak Saling Mencaci

Wagub Imbau Masyarakat Kalteng Tidak Saling Mencaci

Wagub Kalteng, Habib Said Ismail. (FOTO ANTARA Kalteng/Rendhik Andika)

Tidak salah memuji agama atau suku setingg-tingginya. Asal tidak menyinggung atau menjelek-jelekkan agama ataupun suku orang lain.
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H Habib Ismail meminta semua pihak yang ada di provinsi nomor dua terluas di Indonesia ini agar bersama-sama menjaga dan mempertahankan empat pilar kebangsaan Indonesia dan tidak saling mencaci.

Empat pilar tersebut sudah final dan upaya untuk menjaga serta mempertahankannya dapat dimulai dengan tidak menjelekkan organisasi dan suku serta agama orang lain, katanya di Palangka Raya, Senin.

"Kalau kita merasa tersinggung organisasi, suku dan agama dijelek-jelekkan, orang lain pun tentu berhak untuk tersinggung. Jadi, jangan menjelekkan orang lain. Ini penting agar kita bisa hidup dengan rukung dan damai," ucapnya.

Mantan Anggota DPD RI periode 2014-2015 ini mengaku tidak mempermasalahkan apabila seseorang menyanjung organisasi, suku ataupun agama yang dianut. Hanya menyanjung tersebut tidak diiringi dengan menjelek-jelekkan organisasi, suku ataupun agama oranglain.

"Tidak salah memuji agama atau suku setingg-tingginya. Asal tidak menyinggung atau menjelek-jelekkan agama ataupun suku orang lain. Jaga itu semua," kata Ismail yang juga pernah menjadi Anggota DPRD Kalteng perioide 2009-2014.

Sebelumnya di tempat terpisah, Gubernur Kalteng berkomitmen menjaga kerukunan dan keharmonisan masyarakat yang merupakan modal dasar dalam melaksanakan dalam membangun Kalteng.

Dia mengatakan sesuai dengan motto Kalteng Berkah, di mana salah satunya adalah Harmonis, diharapkan betul-betul bisa dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Kalteng.

"Jika ada orang Kristen, Hindu, Budha, Kaharingan dan Islam sekali pun yang menghina agama lain, harus ditindak tegas dan diproses secara hukum. Saya tidak ingin di Bumi Tambun Bungai Bumi Pancasila ini ada penista agama. Tidak boleh ada penista agama yang hidup di Kalteng," kata Sugianto.