Palangka Raya (Antara Kalteng) - Pejabat Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Syahrin Daulay menyebut kenaikan beberapa harga komoditas saat memasuki bulan puasa di sejumlah pasar masih tergolong wajar.
Anggapan wajar kenaikan harga sejumlah komoditas itu setelah Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan melakukan pemantauan di sejumlah pasar, kata Syahrin di Palangka Raya, Senin.
"Sampai sejauh ini belum ada ditemukan atau ditangkap oknum atau pihak tertentu yang melakukan penimbunan. Tapi intinya, ketersediaan berbagai komoditas cukup untuk memenuhi kebutuhan, jadi masyarakat tidak perlu terlalu khawatir," tambahnya.
Meski kenaikan harga relatif wajar dan ketersedian mencukupi, Pemerintah mengingatkan para pedagang agar menjual berbagai komoditas sesuai ketentuan dan masyarakat berbelanja tidak terlalu berlebihan atau sesuai kebutuhan.
"Bagi para tengkulak atau lainnya, jangan coba-coba untuk menimbun barang-barang, Satgas Pangan akan langsung menindak tegas. Kita dari TPID Kalteng juga akan terus memantau ketersediaan maupun harga berbagai komoditas selama bulan puasa," kata Syahrin.
TPID Kalteng selama bulan puasa tidak hanya melibatkan distributor dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) serta Kepolisian, namun juga ulama untuk mengendalikan terjadinya inflasi jelang ramadhan tahun 2017.
Perwakilan TPID Kalteng sekaligus Kepala Bank Perwakilan Kalteng Wuryanto mengatakan ulama nantinya diharapkan dapat memberikan himbauan kepada masyarakat yang melaksanakan puasa agar tidak membeli sembako secara berlebihan melainkan sesuai kebutuhan.
"Distributor berperan menyediakan kebutuhan masyarakat, TPID bersama KPPU dan Aparat kepolisian melakukan pengawasan terhadap distribusinya, dan Ulama memberikan himbauan kepada masyarakat. Jadi, semua elemen terlibat mengendalikan inflasi ini," ucapnya.
Berita Terkait
DPRD minta Pemkab Kotim dampingi korban asusila di bawah umur
Jumat, 19 April 2024 19:29 Wib
Menteri PANRB setujui 40.839 formasi CASN di Kemensos
Jumat, 19 April 2024 18:57 Wib
Menpan RB sebut pemindahan ASN ke IKN dilakukan bertahap hingga 2029
Jumat, 19 April 2024 18:56 Wib
KPU RI yakin hasil Pemilu 2024 tak akan dibatalkan
Jumat, 19 April 2024 18:54 Wib
Prabowo Subianto imbau pendukung tak lakukan aksi damai di MK
Jumat, 19 April 2024 18:53 Wib
Dugaan asusila Hasyim Asy'ari
Jumat, 19 April 2024 18:50 Wib
Penjabat Wali Kota Tanjungpinang ditetapkan tersangka kasus tanah
Jumat, 19 April 2024 18:48 Wib
Densus 88 kembali tangkap tersangka kelompok Jamaah Islamiyah
Jumat, 19 April 2024 18:46 Wib