Muara Teweh (Antara Kalteng) - Dua warga Desa Batu Raya II Kecamatan Gunung Timang Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah atas nama Takda (62) dan Tapit (28) meninggal dunia setelah terjadi pembunuhan atau penganiayaan berat di daerah itu.
"Kedua korban meninggal dunia di lokasi kejadian," kata Kapolres Barito Utara (Barut) AKBP Tato Pamungkas Suyono melalui Kasat Reskrim AKP Benito Harleandra kepada wartawan di Muara Teweh, Rabu.
Peristiwa perkelahian dengan dua orang korban itu terjadi di desa Batu Raya II Kecamatan Gunung Timang pada Selasa (30/5) sekitar pukul 16.00 WIB.
Kejadian itu berawal korban Tapit sekaligus tersangka yang meninggal dunia sedang berada di kamar dengan menggunakan baju kaos dan celana pendek, sementara seorang warga bernama Sartiyem ingin membersihkan beras ke dalam rumah milik Kepala Desa Batu Raya II, Erlik Mulus yang juga istri Kades itu ibu angkat Tapit.
Saat itu tiba-tiba Sartiyem dipeluk dari belakang oleh Tapit yang membuat Sartiyem tersinggung dan langsung menampar pelaku di bagian pipi dan Sartiyem keluar dari rumah dengan memanggil istri kepala desa sambil mengatakan "Bu..Bu...Bu" dan dijawab istri Kades, jangan masuk si Tapit sedang gila.
Sartiyem kembali ke rumah miliknya namum beberapa saat kemudian dia mendengar suara istri Kades berteriak minta tolong. Mendengar suara tersebut korban Takda (penghulu adat desa Batu Raya) keluar dari rumah miliknya dan ingin membantu istri kades dengan membawa sebuah golok.
Sartiyem merupakan menantu dari korban Takda, melihat mertuanya sudah tergeletak di belakang rumah milik istri Kades dalam keadaan luka di leher dan melihat Tapit memegang sebuah golok di tangannya .
"Sartiyem tidak berani mendatangi korban dan kembali ke rumahnya sambil meminta tolong kepada pihak keluarganya yang melaporkan bahwa mertuanya Takda telah dibunuh Tapit," kata Kasat Reskrim.
Sartiyem kembali ke tempat kejadian peristiwa (TKP) dan pelaku Tapit sudah tidak ada lagi di lokasi tersebut dan dia menolong Takda untuk dibawa ke rumahnya. Setelah kejadian tersebut pelaku melarikan diri, namun terjadi perkelahian yang mengakibatkan Tapit meninggal dunia di depan rumah Sartiyem dalam keadaan tersungkur di parit dan luka tusuk hampir di seluruh tubuh korban serta sepeda motor yang roboh.
"Pelaku pembunuh Tapit kini dalam pengejaran pihak kepolisian," ujar Benito.
Korban sekaligus pelaku Tapit telah dimakam di desa setempat, sedangkan penghulu adat Desa Batu Raya Takda yang juga jadi korban rencananya besok Kamis (1/6) dikubur keluarganya.
Berita Terkait
143 jamaah calon haji tingkat kecamatan di Barut ikuti manasik haji
Kamis, 18 April 2024 18:29 Wib
Terhambat DPA, pembangunan di Barut baru bisa berjalan di triwulan II
Rabu, 17 April 2024 7:24 Wib
Ketua DPRD Barut imbau warga perhatikan kondisi rumah sebelum mudik
Senin, 8 April 2024 21:14 Wib
DPRD Barut rapat paripurna penyampaian rekomendasi LKPj Bupati 2023
Selasa, 2 April 2024 16:19 Wib
Ketua DPRD: Pokir merupakan aspirasi masyarakat yang di tampung dewan
Kamis, 28 Maret 2024 21:37 Wib
Barut paparkan pembangunan pada rakor optimalisasi pemerintahan
Kamis, 28 Maret 2024 21:23 Wib
Pj Bupati Barut sambut baik rencana Perusda buka taman penitipan anak
Senin, 25 Maret 2024 21:29 Wib
Ketua DPRD Barut buka puasa bersama warga Desa Benao
Senin, 25 Maret 2024 9:16 Wib