Ini Hasil Operasi Anti Narkoba 2017 di Kotim

id polres kotim, kasus operasi antik 2017, AKP Wahyu Edi Priyanto

Ini Hasil Operasi Anti Narkoba 2017 di Kotim

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Kotim AKP Wahyu Edi Priyanto. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Kepemilikan sabu menjadi jenis yang terbanyak dalam pengungkapan kasus narkoba oleh jajaran Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, selama operasi Anti Narkoba (Antik) 2017.

"Itu tergambar dari hasil Operasi Antik 2017 yang digelar selama 29 hari belum lama ini. Narkoba jenis sabu masih mendominasi," kata Kapolres AKBP Muchtar Supiandi Siregar melalui Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Kotawaringin Timur, AKP Wahyu Edi Priyanto di Sampit, Jumat.

Selama Operasi Antik 2017, ada 12 kasus narkoba yang diungkap yakni 11 perkara sabu dan satu perkara carnophen atau zenith. Barang bukti yang ditemukan berupa sabu seberat 21,88 gram dan carnophen atau zenith 184 butir.

Perkara itu ditangani oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Kotawaringin Timur sebanyak delapan perkara sabu-sabu, Polsek Baamang satu perkara sabu-sabu serta Polsek Mentaya Hulu sebanyak dua perkara sabu-sabu dan satu perkara zenith.

Polisi telah menetapkan 13 orang tersangka, terdiri dari 11 laki-laki dan dua perempuan.

Pengungkapan kasus narkoba cukup banyak oleh Polsek Mentaya Hulu cukup menjadi perhatian. Ini membuktikan bahwa peredaran berbagai jenis narkoba kini sudah merambah hingga ke kawasan pelosok.

Salah satunya Kecamatan Mentaya Hulu yang lokasinya cukup jauh dari Sampit dengan waktu tempuh sekitar empat jam.

Wahyu tidak henti-hentinya menggugah kepedulian masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dalam pemberantasan narkoba. Peredaran barang haram itu di Kotawaringin Timur sudah sangat parah karena telah masuk ke semua kalangan.

Masyarakat sudah sepatutnya waspada karena narkoba mengancam semua orang, tidak terkecuali anggota keluarga sendiri. Untuk itu diperlukan kebersamaan dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Kotawaringin Timur menjadi target pemasaran narkoba karena daerahnya maju, penduduknya banyak dan perekonomiannya paling tinggi di Kalimantan Tengah. Bandar dan pengedar terus melakukan berbagai cara menjerat masyarakat agar kecanduan narkoba serta mengelabui petugas.

"Meskipun Operasi Antik telah berakhir tapi kami akan terus memberantas narkoba. Kami sangat berharap bantuan masyarakat untuk bersama-sama memberantas narkoba," kata Wahyu.

Masyarakat diminta segera menginformasikan kepada polisi jika mengetahui ada dugaan kegiatan transaksi atau pesta narkoba. Polisi akan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk sebagai bahan untuk mengungkap kasus-kasus narkoba.