BI CatatTemuan Uang Palsu di Kalteng Berkurang

id Bank Indonesia perwakilan Kalteng, uang palsu, BI CatatTemuan Uang Palsu di Kalteng Berkurang

BI CatatTemuan Uang Palsu di Kalteng Berkurang

ILUSTRASI (Istimewa)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Tengah mencatat uang palsu yang ditemukan di provinsi ini pada Mei 2017 berjumlah 10 lembar atau mengalami penurunan dibandingkan April 2017 sebesar 18 lembar.

Jika dibandingkan dengan total bilyet atau lembar uang beredar pada periode yang sama maka rasioa perbandingan temuan uang palsu sebesar 7 lembar per 10 juta lembar uang beredar, kata Kepala Perwakilan BI Kalteng Wuryanto di Palangka Raya.

"Rasio itu juga tercatat menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 1,72 bilyet per 1 juta bilyet uang beredar. Kalau mengenai di daerah mana uang palsu itu ditemukan, kita sulit mendeteksi karena semuanya kumpulan uang yang disetorkan perbankan ke BI," tambahnya.

Selain memaparkan temuan uang palsu, BI Perwakilan Kalteng juga kegiatan kliring di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini. Di mana kegiatan kliring akan dilakukan di tiga wilayah, yakni Kota Palangka Raya, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Pangkalan Bun Kotawaringin Barat.

Wuryanto mengatakan dari data kegiatan kliring di tiga kota itu tercatat total nominal perputaran uang di provinsi ini per Mei 2017 sebesar Rp 274,42 miliar atau mengalami penurunan sebesar -15,75% (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya.

"Berbeda dibandingkan dengan nominalnya jumlah bilyet transaksi kliring pada bulan Mei 2017 yang tercatat sebesar 8840 lembar atau meningkat sebesar 20,08% (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya," bebernya.

Kepala Perwakilan BI Kalteng ini menyebut meningkatnya jumlah bilyet pada bulan Mei 017 ditengah penurunan nominal yang dikliringkan mengindikasikan adanya perubahan tren rata-rata jumlah nominal dikliringkan.

"Pada Mei 2017 rata-rata nominal yang dikliringkan per bilyet adalah Rp 31,04 juta atau menurun dibandingkan dengan posisi pada bulan April yang tercatat sebesar Rp 44,24 juta," demikian Wuryanto.