Rekontruksi Pembunuhan Pedagang Sembako H Diansyah Nyaris Ricuh

id yanto, polres palangka raya, pedagang sembako

Rekontruksi Pembunuhan Pedagang Sembako H Diansyah Nyaris Ricuh

Yanto (17) memperagakan adegan penusukan terhadap H Diansyah (56) yang di perankan anggota kepolisian dalam kegiatan rekontruksi yang dilaksanakan di lokasi kejadian Jalan Mendawai III, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (15/6/2017). (Isti

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Rekontruksi kasus pembunuhan pedagang semabako pasar Kahayan, H Diansyah (56), yang dilakukan Yanto (17) yang dilaksanakan di lokasi kejadian, Kamis, sekitar pukul 09.00 WIB, nyaris ricuh.

"Salah satu pihak keluarga yang merasa tidak terima dengan perbuatan pelaku, dia mau menyerang pelaku tetapi bisa diredam oleh pihak petugas yang berjaga-jaga di lokasi rekontruksi," kata Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Ismanto Yuwono, melalui Kaur Bin Ops Reskrim Iptu SUharno.

Dari 23 adegan yang diperagakan pelaku, semuanya sesuai dengan hasil pemeriksaan penyidik. Untuk korban diperankan oleh salah seorang anggota dan dua saksi lainnya langsung diperagakan saksi yang kala itu melihat kejadian tersebut.

"Kalau ceritanya tetap tidak berubah, malam itu pelaku sengaja membuka pintu toko untuk menjarah uang di dalam laci. Apesnya aksi pelaku kepergok korban dan sempat berjibaku, pelaku yang sudah membawa senjata tajam langsung menghujamkan ke tubuh korban sebanyak 13 kali," katanya.

Penyidik Polres setempat juga tetap menjerat pelaku yang masih dibawah umur ini dengan pasal berlapis yaitu 339 dan 365 KUHP yang ancaman hukuman penjaranya 20 tahun penjara.

"Kita juga sudah mendapatkan Akta Kelahiran pelaku, dimana pelaku memang berusia 17 tahun hanya kurang beberapa bulan," ucapnya.

Pelaku juga mengaku bahwa uang hasil curian itu akan digunakan untuk membeli kebutuhannya sehari-hari. Pasalnya malam itu yang bersangkutan sangat membutuhkan uang, maka dari itu pelaku yang berasal dari Kalimantan Selatan tersebut nekat melakukan hal tersebut.

Berdasarkan pantauan Antarakalteng.com rekonstruksi tersebut menjadi tontonan pengunjung pasar serta warga yang berada di Jalan Mendawai III. Selain ingin mengetahui kejadian yang sebenarnya, masyarakat juga ingin melihat bagaimana pemuda 17 tahun tersebut menghabisi nyawa korbannya.