Operasi Cipta Kondisi Tekan Penularan HIV/AIDS

id operasi cipta kondisi, satpol pp kotim

Operasi Cipta Kondisi Tekan Penularan HIV/AIDS

Petugas mengambil sampel darah warga yang terjaring razia Operasi Cipta Kondisi oleh tim gabungan di Sampit, Sabtu (17/6/2017) malam. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Operasi Cipta Kondisi yang dilakukan tim gabungan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, salah satunya bertujuan untuk menekan penularan penyakit HIV/AIDS yang kini makin memprihatinkan.

"Penularan HIV/AIDS di Kotawaringin Timur ini sudah sangat parah. Makanya kita harus sama-sama mencegah berjangkitnya penyakit tersebut. Salah satu caranya adalah melalui razia ini karena pergaulan bebas sangat rentan penularan HIV/AIDS," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kotawaringin Timur, Rihel di Sampit, Senin.

Pergaulan bebas seperti melakukan hubungan seks bebas dan berganti-ganti pasangan serta pengguna narkoba yang bergantian menggunakan jarum suntik, sangat rentan terjangkit "human immunodeficiency virus and acquired immune deficiency syndrome" atau HIV/AIDS.

Operasi Cipta Kondisi dilakukan secara rutin dengan menyisir hotel, penginapan dan kamar kost atau barak sewaan. Hasilnya, masih banyak pasangan bukan muhrim yang ditemukan saat razia dilaksanakan.

Seperti saat Operasi Cipta Kondisi pada Sabtu (18/6) malam lalu yang melibatkan tim gabungan yakni Satuan Polisi Pamong Praja, Polres Kotawaringin Timur, TNI, Dinas Kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS dan instansi lainnya. Ada sebelas pasangan bukan muhrim dan tujuh warga tanpa kartu identitas terjaring saat razia di sejumlah hotel dan kost.

Selain didata dan diberi pembinaan, mereka yang terjaring razia juga menjalani pemeriksaan darah oleh petugas. Langkah itu merupakan upaya pemerintah menekan penularan penyakit mematikan, HIV/AIDS.

Hasil sementara pemeriksaan darah, ada tiga yang terindikasi terjangkit HIV. Terhadap tiga orang tersebut, jika terbukti terjangkit virus HIV maka akan dilakukan penanganan khusus dan pemantauan oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Kotawaringin Timur.

"Pemeriksaan darah itu memang sengaja dilakukan untuk memeriksa apakah ada yang mengidap HIV/AIDS. Makanya operasi ini melibatkan Dinas Kesehatan dan lainnya yang memang membidangi masalah ini supaya ada penanganan lebih lanjut," kata Rihel.

Mereka yang positif terjangkit HIV akan diberikan obat anti retroviral untuk meminimalisir penyebaran virus di dalam tubuh. Pembinaan juga dilakukan agar penyakit HIV/AIDS tidak terus berjangkit di Kotawaringin Timur.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sangat serius menanggulangi penyakit HIV/AIDS. Penularan penyakit mematikan itu di Kotawaringin Timur sudah sangat memprihatinkan, bahkan menjadi yang tertinggi kedua di Kalimantan Tengah.

Perlu kepedulian dan partisipasi seluruh masyarakat untuk menangani masalah ini. Orangtua harus memberi perhatian dan pengawasan serius terhadap pergaulan anak agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas dan dampak buruknya.