Astaga! Karena Ayah Tiri Mabuk dan Tersinggung, Bacok Siswi SMA PGRI

id siswi SMA PGRI, polres palangka raya, palangka raya

Astaga! Karena Ayah Tiri Mabuk dan Tersinggung, Bacok Siswi SMA PGRI

Kapolres Kota Palangka Raya Lili Warli memperlihatkan pelaku pembacokan terhadap anak tirinya, Senderie (39) dan senjata yang digunakannya saat jumpa pers di Kepolisian Resor Palangka Raya, Senin (19/6/17). (Foto Antara Kalteng/Abow)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Kerja keras jajaran Kepolisian Resor Polres Palangka Raya, Kalimantan Tengah menyelidiki kasus pembacokan terhadap Res (18) siswi SMA PGRI Sabtu (17/6/2016) membuahkan hasil.

Ternyata pembacoknya adalah ayah tiri korban bernama Senderie alias Eput bin Dehes (39), yang satu rumah dengan korban. 

"Motif yang dilakukan pelaku itu lantaran tersinggung dengan jawaban korban ketika saat ditanya pelaku dengan nada yang kasar. Sementara saat itu pelaku yang sedang mabuk dipengaruhi minuman keras, sehingga langsung khilaf hingga membacok anak tirinya itu," kata Kapolres Palangka Raya AKBP, Lili Warli, di Palangka Raya, Senin.

Dalam proses penangkapan pelaku, pihak yang berwajib sempat kebingungan mencari keberadaannya. Namun bermodalkan informasi yang sudah dihimpun dari beberapa saksi ada ketahuan lokasinya. 

"Akhirnya pada Minggu (18/6/2016) malam, kita berhasil mengamankan pelaku di kediamannya usai melarikan diri ke Desa Tumbang Samba. Pelaku diamankan tanpa perlawanan," tegasnya. 

Baca: - Astaga! Pelajar Perempuan SMA PGRI Dibacok Orang Tidak Dikenal

Dengan perbuatannya itu, kini pelaku yang sudah mendekam di sel Mapolres setempat dijerat dengan pasal 351 ayat (2) KUHP serta pasal 44 ayat (2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Untuk ancaman hukuman penjara lima tahun penjara. 

"Mengapa kita kenakan pasar KDRT, sebelumnya pelaku juga sering terlibat cekcok dengan isterinya hampir saban hari. Makanya kita juga mengenakan pasal KDRT tersebut kepada pelaku agar memberikan efek jera," katanya. 

Di lokasi yang sama, Senderie mengaku menyesal dengan perbuatannya itu. Padahal jika anak tirinya itu tidak menjawab kasar pertanyaannya, ia pun tidak akan berbuat jahat.

"Saya yakin hal itu tidak akan terjadi. Apalagi saya waktu itu sedang terpengaruh minuman keras, makanya mudah melakukan hal seperti itu," sesalnya dengan wajah murung.