Lion Air Tambah Penerbangan Jakarta-Palangka Raya

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Maskapai penerbangan Lion Air telah mendapat persetujuan penambahan jadwal penerbangan rute Jakarta-Palangka Raya pulang pergi untuk melayani penumpang arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah.

Sekretaris Dinas Perhubungan Kalimantan Tengah, Kasturi di Palangka Raya, Rabu mengatakan hanya Lion Air yang telah mengajukan penambahan penerbangan dari yang sudah selama ini.

Sedangkan Garuda Indonesia dan Citilink belum ada mengajukan tambahan penerbangan.

Arus penumpang di bandara Tjilik Riwut Palangka Raya meningkat dalam beberapa hari belakangan, namun tidak terjadi penumpukan penumpang.

Sementara suasana di bandara Iskandar Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat saat ini tersedia dua maskapai yang melayani penerbangan menuju Jakarta dengan jumlah tempat duduk mencapai 286, dan rute Pangkalan Bun menuju Semarang dilayani empat maskapai dengan jumlah tempat duduk sebanyak 566.

Kasturi mengatakan informasinya Bupati Kotawaringin Barat ada mengusulkan ke sejumlah maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Iskandar agar menambah jadwal penerbangan untuk melayani masyarakat yang akan mudik saat Hari Raya Idul Fitri.

"Usulan Bupati itu sepertinya belum disetujui semua maskapai. Sepertinya jumlah penumpang di Bandara Iskandar Pangkalan Bun belum terlalu padat dan harus dilakukan penambahan penerbangan," ucapnya.

Sekretaris Dishub Kalteng mengatakan untuk aktivitas mudik di Bandara Haji Asan Sampit Kotawaringin Timur, dilayani dua penerbangan dengan jumlah tempat duduk sebanyak 592.

Meski begitu, pihak Sriwijaya Air ada mengajukan penambangan penerbangan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan waktu yang mungkin terjadi menjelang Idul Fitri, namun pengajuan itu sepertinya mengalami kendala di Kantor Pusat Lion Grup.

"Kita terus memantau aktivitas jalur mudik di Bandara, pelabuhan maupun jalur darat selama arus mudik dan balik Idul Fitri. Kita berharap arus mudik dan balik di Kalteng berjalan dengan lancar dan tanpa ada masalah," demikian Kasturi.