"Open House" Bupati Kotim Dijaga Polisi Bersenjata

id open house, bupati kotim, polisi bersenjata

"Open House" Bupati Kotim Dijaga Polisi Bersenjata

Bupati Kotim, Supian Hadi (Istimewa)

Sampit (Antara) - Silaturahmi terbuka atau "Open house" hari Idul Fitri 1438 Hijriah yang digelar Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, H Supian Hadi di Gedung Serbaguna Sampit, dijaga polisi bersenjata.

"Kaget juga melihat ada polisi berpakaian lengkap seperti yang biasa menangkap teroris. Pakai senjata lagi. Biasanya kan tidak ada polisi yang berpakaian khusus seperti itu," kata Aida, salah satu warga Sampit, Minggu.

"Open house" bersama bupati dipadati warga yang ingin bersilaturahmi dengan Bupati H Supian Hadi dan Wakil Bupati HM Taufiq Mukri. Ini untuk pertama kalinya "open house" digelar di Gedung Serbaguna karena rumah jabatan bupati sedang direnovasi.

Dua polisi berpakaian khusus bersenjata lengkap dari Crisis Response Team Polres Kotawaringin Timur, berjaga di pintu masuk. Sejumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja juga ditempatkan di sejumlah lokasi sekitar Gedung Serbaguna.

Sehari sebelumnya, gedung ini juga disterilisasi oleh Brimob Polda Kalimantan Tengah dibantu personel Crisis Response Team Polres Kotawaringin Timur dan Kodim 1015 Sampit. Peningkatan pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Sementara itu, suasana "open house" berlangsung meriah dalam suasana kekeluargaan. Masyarakat yang datang bukan hanya umat Islam yang merayakan hari raya Idul Fitri, tetapi juga warga nonmuslim yang ingin bersilaturahmi.

"Kami berterima kasih karena hingga saat ini masyarakat bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. Toleransi antarumat beragama di Kotawaringin Timur sudah sangat bagus. Kami berharap kerukunan hidup harus selalu kita jaga," harap Bupati Supian Hadi.

Supian berharap silaturahmi melalui "open house" hari raya Idul Fitri dapat mempererat persaudaraan seluruh masyarakat, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan. Perbedaan tidak boleh memicu perpecahan, tetapi justru harus dijadikan kekuatan bersama dalam membangun daerah dan bangsa.