Banjir Lumpuhkan Aktivitas Warga 6 Desa di Banama Tingang

id banjir di pulpis, bpbd pulpis, banama tingang

Banjir Lumpuhkan Aktivitas Warga 6 Desa di Banama Tingang

Banjir di Kecamatan Banama Tingang juga merendam fasilitas tempat ibadah dan melumpuhkan aktivitas masyarakat setempat. (Istimewa)

Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Aktivitas di enam desa Kecamatan Banama Tingang Kabupaten Pulang Pisau, lumpuh akibat terkena banjir yang terjadi dalam beberapa hari terakhir hingga ketinggian mencapai 1,5 meter.

"Masih tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir di kecamatan ini tetapi aktivitas pelayanan publik lumpuh," kata Kepala BPBD Kabupaten Pulang Pisau, Salahudin kepada Antara, Rabu (19/7).

Dari informasi yang dihimpun BPBD setempat, terang dia, sedikitnya ada enam desa yang terdampak banjir akibat tingginya curah hujan yang dipengaruhi oleh iklim secara global, yakni Desa Tangkahen, Desa Pendawei, Desa Tumbang Tarusan, Desa Bawan, Desa Goha dan Desa Pahawan. 

Ketinggian banjir tahun ini lebih tinggi dari banjir yang terjadi setiap tahun.

Dijelaskannya, selain bangunan sekolah, beberapa fasilitas publik seperti kantor desa, Polsek, Koramil, Kantor Pos, Pustu, Balai Kaharingan serta tempat ibadah terendam. Beberapa kepala keluarga dari masing-masing desa, juga yang telah mengungsi ke luar wilayah yang terdampak banjir.

"Sementara ini sarana transportasi yang bisa dilakukan hanya dengan menggunakan perahu," ucap Salahudin.

Alur banjir, terang Salahudin,  seperti biasa akan turun ke Kecamatan Kahayan Tengah dan selanjutnya menuju Jabiren Raya. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk faktor keamanan, apabila ketinggian air terus mengalami kenaikan. 

Camat Kahayan Tengah, Leting mengungkapkan bahwa wilayahnya masih belum terdampak banjir yang terjadi Kecamatan Banama Tingang. Namun dirinya sudah mengingatkan masyarakat khususnya yang ada di dataran rendah untuk waspada dengan banjir kiriman tersebut. Kali ini ketinggian banjir lebih tinggi dari biasanya.

Menurut Leting, dalam setiap banjir, salah satu yang berdampak adalah banjir yang terjadi di ruas Jalan Trans Kalimantan Palangka Raya-Kuala Kurun yang menjadi jalur transportasi utama menuju beberapa kabupaten. 

Sebagai antisipasi, terang dia, instansi terkait sudah memasang ruas jalan yang diprediksi terdampak banjir dengan menggunakan tali rafia untuk memudahkan para pengendara melintas jalan tersebut.

Leting juga berharap banjir nantinya cepat surut, kendati dalam beberapa hari terakhir dua kecamatan yang menjadi banjir musiman ini masih terjadi hujan dengan itensitas yang cukup tinggi. Setiap terjadi banjir, alur transportasi di jalan utama itu lumpuh.

Sebelumnya untuk membangun jembatan layang sudah diusulkan kepada pemerintah Provinsi Kalteng, namun dirinya tidak mengetahui apakah usulan itu telah diakomodir atau belum.