Waduh! Polres Seruyan Tangkap Pengedar Sabu Lintas Provinsi

id Polres Seruyan, Pengedar Sabu Lintas Provinsi, Polres Seruyan Tangkap Pengedar Sabu Lintas Provinsi

Waduh! Polres Seruyan Tangkap Pengedar Sabu Lintas Provinsi

Ilustrasi, Sabu (istimewa)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Kepolisian Resor Seruyan, Kalimantan Tengah menangkap seorang pengedar sabu-sabu lintas provinsiyang berjaringan dengan sindikat Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Kapolres Seruyan AKBP Nandang Mu`min Wijaya di Kuala Pembuang, Senin, mengatakan, pengedar yang ditangkap berinisial WSD (48) warga Pontianak, Kalimantan Barat.

"Tersangka kita tangkap pada Minggu (23/7) saat melintas di Desa Sungai Bakau, Kecamatan Seruyan Hilir Timur menuju Kuala Pembuang," katanya.

Mantan Kasubdit I Dit Narkoba Polda Kalteng ini menjelaskan, WSD merupakan target lama yang diduga sudah sering memasok sabu dari wilayah Kalbar ke daerah Kotawaringin yang meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan.

Penangkapan sendiri berhasil dilakukan setelah petugas menerima informasi masyarakat bahwa WSD akan melakukan transaksi sabu yang dibawa menggunakan mobil pickup bernomor polisi KB 8105 SB dengan modus sebagai pedagang buah jeruk.

"Sekilas petugas sempat tertipu, namun berkat informasi akurat, petugas yang menggeledah akhirnya menemukan butiran kristal diduga sabu yang disimpan di jok sandaran kursi belakang tersangka," katanya.

Saat ditemukan butiran kristal diduga sabu, WSD kemudian panik dan berusaha melarikan diri ke arah hutan, namun berhasil dilumpuhkan petugas dengan tembakan pada kaki kiri.

Dari tangan tersangka, petugas menemukan barang bukti berupa sabu seberat 15 gram, satu buah korek api, satu buah pipet kaca, dan mobil pickup.

"Tersangka masih kita amankan di Mapolres, dan akan dijerat dengan dijerat dengan Pasal 112 junto Pasal 114 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal lima tahun," katanya.

Kepada petugas WSD mengaku baru pertama kali memasok sabu ke daerah Seruyan dan membawa barang haram itu langsung dari Kalbar.

"Namun, kita akan terus kembangkan untuk mengungkap kemungkinan adanya jaringan lain," katanya.