Mei 2017 Aktivitas Penumpang Angkutan Udara di Kalteng Naik 6,37 Persen

id BPS Kalteng, Hanif Yahya, Aktivitas Penumpang Angkutan Udara di Kalteng

Mei 2017 Aktivitas Penumpang Angkutan Udara di Kalteng Naik 6,37 Persen

Kepala BPS Kalteng, Hanif Yahya. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penumpang angkutan udara di Provinsi Kalimantan Tengah pada Mei 2017 mencapai 144 ribu orang, naik 6,37 persen dibandingkan April 2017 yang hanya berkisar 136.076 orang.

Peningkatan jumlah penumpang tersebut sejalan dengan frekuensi penerbangan pada Mei 2017 yang mencapai 1.821 kali atau naik 14,60 persen dibandingkan April 2017 hanya sekitar 1.589 kali, kata Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya, Palangka Raya, Rabu.

"Kenaikan frekuensi penerbangan diikuti meningkatnya aktivitas penumpang datang dan berangkat. Di mana penumpang yang datang ke Bandara di Kalteng ini naik 2,27 persen dan berangkat naik 10,24 persen," tambahnya.

Dari beberapa layanan pelabuhan udara yang beroperasi hingga Mei 2017, frekuensi arus lalu lintas penumpang masih didominasi oleh pelabuhan udara Tjilik Riwut mencapai 73.467 orang atau 50,76 persen dari keseluruhan jumlah penumpang.

Tingkat preferensi penumpang yang masih cukup tinggi melalui pelabuhan udara Iskandar Pangkalan Bun tercatat 47.785 orang atau 33,01 persen, diikuti H Asan Sampit berjumlah 22.589 orang atau 15,61 persen, dan pelabuhan udara lainnya 897 orang atau 0,62 persen.

"Selama April 2016 hingga Mei 2017, arus lalu lintas penumpang berangkat menggunakan angkutan udara cenderung berfluktuasi dari bulan ke bulan. Kenaikan aktivitas penumpang terjadi secara konsisten sejak awal tahun 2016 hingga mencapai 77.086 orang selama Mei 2017," ucap Hanif.

Sementara untuk rekuensi kunjungan kapal laut di Provinsi Kalimantan Tengah mengalami penurunan 4,73 persen, yakni dari 697 kunjungan selama April 2017 menjadi 664 kunjungan selama Mei 2017.

Kepala BPS Kalteng mengatakan penurunan frekuensi kunjungan kapal diikuti merosotnya arus penumpang datang sebesar 12,64 persen. Sebaliknya, arus penumpang berangkat justru meningkat sebesar 87,38 persen.

"Layanan angkutan barang melalui laut lebih terkonsentrasi di Sampit mencapai 594.643 ton atau sebesar 46,56 persen. Preferensi aktivitas penumpang berangkat dan datang lebih memilih melalui Pelabuhan Kumai dibandingkan pelabuhan lainnya," demikian Hanif.