Sampit (Antara Kalteng) - Nelayan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diingatkan mewaspadai gelombang tinggi yang bisa mengancam keselamatan jika dipaksakan mencari ikan ke laut.
"Saat ini gelombang sedang tinggi. Kami terus mengimbau masyarakat untuk lebih waspada karena sangat berbahaya," kata Kapolsek Pulau Hanaut Iptu Subarwi di Sampit, Selasa.
Nelayan Kotawaringin Timur tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan dan Mentaya Hilir Utara. Sebagian besar merupakan nelayan tradisional dengan kapal kecil dan alat tangkap sederhana.
Saat ini gelombang perairan Kotawaringin Timur yang berhadapan dengan laut Jawa, sedang tinggi. Bahkan gelombang di Sungai Mentaya menuju kawasan muara laut juga cukup tinggi sehingga harus diwaspadai karena rawan bagi kapal kecil dan perahu tradisional.
"Kami meminta nelayan tidak memaksakan diri saat gelombang tinggi karena berbahaya. Keselamatan harus diutamakan. Cuaca sangat cepat berubah," kata Subarwi.
Tidak hanya nelayan, Subarwi juga mengimbau masyarakat pengguna transportasi air untuk berhati-hati karena gelombang di sungai terkadang juga tinggi, khususnya saat ada angin kencang. Kondisi ini sangat rawan bagi aktivitas masyarakat di sungai sehingga harus lebih diwaspadai.
Berita Terkait
Pj Bupati Kapuas lantik 12 pejabat pimpinan tinggi pratama
Kamis, 18 April 2024 14:47 Wib
Arus mudik masih tinggi,1.136 penumpang bertolak dari Pelabuhan Sampit
Senin, 15 April 2024 19:45 Wib
Pemain Liverpool diingatkan waspadai kedisplinan tinggi Atalanta
Kamis, 11 April 2024 13:59 Wib
Raih elektabilitas tertinggi bakal calon Gubernur Kalteng, ini tanggapan Agustiar Sabran
Senin, 8 April 2024 8:23 Wib
Tingkat gemar membaca masyarakat Kobar masuk kategori tinggi
Sabtu, 30 Maret 2024 5:46 Wib
Benarkah kolesterol tinggi menimbulkan rasa lelah?
Minggu, 24 Maret 2024 14:36 Wib
Polisi musnahkan granat sisa Perang Dunia II di Serdang Bedagai
Selasa, 12 Maret 2024 19:58 Wib
LLDIKTI maksimalkan proses pemilihan pilmapres perguruan tinggi di Kalimantan
Kamis, 7 Maret 2024 19:25 Wib