Jakarta (Antara Kalteng) - FIFPro, organisasi yang menaungi para pemain sepak bola profesional di seluruh dunia, menyerukan diadakannya penyelidikan terhadap naik tingginya harga transfer dalam sepak bola Eropa.
Menurur organisasi ini, transfer gila-gilaan yang mendistorsi pasar itu telah turut menyumbang kehancuran dalam keseimbangan kompetisi.
Sekretaris Jenderal FIFPro Theo van Seggelen mendesak Komisi Eropa segera mengkaji kembali aturan transfer yang sudah diterapkan sejak 2001.
"FIFPro menyeru Komisi Eropa untuk menyelidiki aliran uang via biaya transfer dalam wilayah Uni Eropa untuk mengetahui dampaknya terhadap keseimbangan kompetisi di kawasan ini."
"Rekor transfer dunia Neymar adalah contoh terakhir dari bagaimana sepak bola telah semakin menjadi domain sekelompok kecil klub kaya yang kebanyakan klub-klub yang berbasis di Eropa," kata dia dalam laman ESPN.
"Mengingat kebanyakan aktivitas keuangan sepak bola terjadi di Eropa di mana nilai transfer besar terjadi dipertukarkan di antara klub-klub, FIFPro meminta Komisi Eropa meluncurkan investigasi mendalam atas aturan transfer yang telah disepakati pada 2001 dan yang kini perlu segera dikaji kembali."
Van Seggelen menyuarakan keperihatinan bahwa "kemakmuran sepak bola menjadi terpusat kepada segelintir liga dan klub ketika seharusnya diredistribusikan secara lebih efisien dan lebih adil demi melindungi keseimbangan kompetisi."
Berita Terkait
KPK tegaskan belum ada penyelidikan korupsi pengadaan sapi di Kementan
Sabtu, 18 November 2023 14:59 Wib
Kasus dugaan korupsi di UNS Surakarta masih tahap penyelidikan
Rabu, 20 September 2023 18:26 Wib
KPK buka penyelidikan dugaan korupsi di PT Taspen
Sabtu, 2 September 2023 12:36 Wib
Kompolnas turun langsung awasi penyelidikan kasus kematian siswa SPN Kemiling
Kamis, 24 Agustus 2023 8:06 Wib
Polri mulai lakukan penyelidikan laporan terkait Rocky Gerung
Jumat, 4 Agustus 2023 17:14 Wib
KPK buka penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian
Rabu, 14 Juni 2023 16:08 Wib
KPK-Polri diminta tak membuat gaduh soal mutasi Direktur Penyelidikan KPK
Rabu, 5 April 2023 16:04 Wib
Dinkes Kalteng: Fogging dilakukan berdasarkan penyelidikan epidemiologi dan gratis, bukan penawaran
Jumat, 10 Maret 2023 14:39 Wib