Mobil Masuk Sungai, Kadis PU Kapuas Meninggal Dunia

id Kadis PU Kapuas Meninggal Dunia, mobil terguling, mobil masuk sugai, kuala kapuas, Mobil Masuk Sungai, Kadis PU Kapuas Meninggal Dunia

Mobil Masuk Sungai, Kadis PU Kapuas Meninggal Dunia

Evakuasi Kadis PU Kapuas korban meninggal dunia dalam peristiwa laka tunggal di desa sei Talikung Punai Kec Kapuas Murung Kab Kapuas, Senin (7/08/17). Ist

Kuala Kapuas ( Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kapuas berduka setelah Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPR-PKP) Ir Simpun Jaya meninggal dunia setelah mobil yang dibawa terguling dan masuk ke dalam sungai di Desa Sei Talikung, kawasan perkebunan PT Lipere Agro Kapuas (LAK), Kecamatan Kapuas Murung, Senin  

Peristiwa sendiri terjadi sekitar pukul 15.45 Wib usai menghadiri peresmian Pura (rumah ibadah agama Hindu) bersama rombongan Bupati Kapuas di desa Lamunti Kecamatan Mantangai.

Keterangan yang diperoleh dilapangan, korban meninggal lemas terkurung dalam kabin mobil dinas Toyota Hilux bernopol KH 822 BW masuk kedalam sungai yang ditumpanginya.  Dalam mobil tersebut terdapat juga kepala Dinas Sosial Drs. Jaya Msi dan sopir bernama Saidi. 

Salah satu saksi yang enggan menyebutkan namanya, yang juga merupakan bagian dari rombongan dan menyaksilan detik detik peristiwa tersebut, menyebutkan bahwa mobil sebelum masuk sungai sempat terguling karena terjadi selip di jalan yang menikung. 

Kelihatannya mobil tersebut ingin mendahului mobil tim kesehatan yg didepannya, namun terjadi selip dan terguling masuk sungai

Melihat kejadian tersebut, beberapa orang langsung berusaha turun kesungai dan menolong mengeluarkan korban dari dalam mobil. Setelah berhasil di evakuasi,  korban sempat diberi pertolongan pertama dan selanjutnya di bawa langsung ke RSUD Dr. Soemarmo Sostroatmodjo Kuala Kapuas. 

Dr. Rinto Tangkudung SpB tim kesehatan rumah sakit yang menangani menjelaskan,  korban meninggal dunia karena lemas tertelan banyak air, sedangkan yang selamat Drs Jaya mengalami benturan keras yang mengganggu pernapasannya. 

"Pak Jaya di rujuk ke Banjarmasin atas permintaan keluarga sedangkan sopir kita rawat disini," katanya