Kodim - PWI Barut Sepakat Perkokoh Ketahanan Negara

id Kodim Muara Teweh, PWI Barut, Perkokoh Ketahanan Negara

Kodim - PWI Barut Sepakat Perkokoh Ketahanan Negara

Dandim 1013 Muara Teweh Letkol Inf Adhi Giri Ibrahim dan Ketua PWI Barito Utara Roby Cahyadi di Makodim setempat, Rabu (9/8). (Istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Komando Distrik Militer 1013 Muara Teweh bersama Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah sepakat memperkokoh ketahanan negara di tengah-tengah isu ancaman terhadap integrasi dan pelemahan NKRI oleh negara lain.

"Media memegang peran penting dalam memperkokoh ketahanan negara. Itu merupakan bagian integral dari setiap bidang profesi dalam menjalankan fungsi bela negara," kata Dandim 1013 Muara Teweh Letkol (Inf) Adhi Giri Ibrahim saat bersilaturahmi dengan pengurus PWI Barito Utara di Makordim Muara Teweh, Rabu.

Beberapa ancaman yang dapat melemahkan ketahanan negara, kata Dandim seperti radikalisme, narkoba, dan terorisme. TNI selalu bekerjasama dengan komponen negara lainnya, termasuk pers untuk membendung setiap ancaman terhadap NKRI. TNI bersikap tegas dan tidak mentolerir sedikitpun berbagai ancaman tersebut.

TNI dan pers, lanjutnya, mempunyai misi yang sama yaitu tetap mempertahankan tegaknya NKRI. Sebab, semua profesi pada akhirnya saling terkait dan diabdikan bagi kepentingan bangsa dan negara.

"Kebebasan pers ya, demi tetap tegaknya NKRI," ujar pria berdarah campuran Jawa-Batak itu.

Dandim Adhi mengatakan khusus soal narkoba, dirinya mewaring seluruh personil Kodim 1013 Muara Teweh, supaya tidak bermain-main dengan barang tersebut, karena sanksinya sangat berat, bahkan bisa berujung pemecatan dari militer. Ini dibuktikan dengan telah dipecatnya beberapa personil yang terbukti terlibat kasus narkoba.

Sedangkan menyangkut penerimaan personil TNI-AD dari rekruitmen putra asli Dayak, dikatakan, ada kenbijakan khusus bagi bagi para pelamar yang berasal dari Kalimantan dan Papua, karena kebijakan pusat untuk memperkuat daerah-daerah di wilayah perbatasan. Tahun 2016, tercatat dari 26 orang peserta tes masuk TNI-AD, sebanyak dua orang diterima menjadi tentara.

"Kalau daerah lain pakai grid 1, khusus untuk Papua dan Kalimantan cukup gridd 2. Jadi ada dispensasi khususnya," ujar Adhi.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua PWI Barut Roby Cahyadi mengatakan, kita sangat bersyukur diundang untuk silaturahmi bersama Kodim 1013 Muara Teweh dengan insan pers yang tergabung dengan jajaran PWI.

Dia juga berharap, kegiatan ini juga bisa secara rutin dilaksanakan, dengan materi yang berbeda, tapi tujuan yang sama yakni menjaga keutuhan NKRI dari pemahaman radikalisme.

"Kita sangat bangga dapat sharing bersama-sama untuk menjaga keutuhan NKRI. Selain itu untuk membuka wawasan kita terkait bela negara, dalam hal ini melalui tulisan kita sebagai jurnalis bisa menyebar luaskan informasi yang berimbang. Kita juga berharap TNI dan jurnalis, tetap menjaga hubungan yang harmonis yang selama ini sudah terjalin baik," kata Roby yang juga Wartawan Harian Kalteng Pos ini.