Astaga! Satpol PP Seruyan Jaring 2 Anak Ngelem

id Satpol PP Seruyan, Nomo Koeswoyo, 2 Anak Ngelem

Astaga! Satpol PP Seruyan Jaring 2 Anak Ngelem

Ilustrasi. (Istimewa)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah menjaring dua anak di bawah umur tengah asyik menghirup lem di kawasan bekas kantor KPU di Kuala Pembuang.

Kedua anak terjaring saat Satpol PP menggelar patroli rutin untuk mencegah kenakalan remaja sekitar pukul 10.00 WIB, kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Satuan Polisi Pamong Praja (Damkar dan Satpol PP) Seruyan Nomo Koeswoyo di Kuala Pembuang, Selasa.

Dikatakan, dua anak putus sekolah yang terjaring Satpol PP masing-masing berinisial BH (16) dan DA (16).

"Setelah terjaring dua anak langsung kita bawa ke kantor, dan kedua anak ini mengaku memang sudah tidak sekolah lagi," katanya.

Ia menjelaskan, setelah mengamankan anak tersebut, pihaknya langsung memanggil orangtua anak, lalu dilanjutkan dengan penyuluhan dan pembinaan serta pembuatan surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Selain memanggil orangtua, pihaknya juga telah meminta instansi terkait dalam hal ini Dinas Sosial (Dinsos) untuk melakukan pembinaan lebih lanjut agar anak-anak tadi di arahkan untuk melakukan kegiatan yang positif.

"Kita juga menekankan dalam pernyataan itu agar orangtua mengawasi anak-anaknya agar tidak terkesan dibiarkan serta tidak terjerumus ke arah negatif yang lebih jauh," katanya.

Ia menilai, bentuk kenakalan anak dan remaja di Kuala Pembuang sudah cukup memprihatinkan karena mengarah kepada merusak kesehatan dan jiwa, seperti minum-minuman keras, ngelem bahkan ada yang mengarah ke konsumsi pil koplo.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat, khususnya para orangtua untuk meningkatkan pengawasan, bimbingan dan perhatian terhadap anak agar terhindar dari bahaya narkoba serta zat adiktif lainnya.

Pedagang juga diimbau untuk selektif atau tidak sembarangan menjual lem Fox untuk anak-anak. Karena, meski tidak tergolong narkoba, menghirup aroma lem secara berlebihan juga berdampak layaknya narkoba, seperti teler, berhalusinasi, dan kecanduan.

"Lingkungan masyarakat dan keluarga dapat menjadi benteng bagi anak agar terhindar dari tindakan negatif, karena apabila lingkungan masyarakat dan keluarga itu baik maka anak juga akan baik," katanya.