Harga TBS Sawit Barito Utara Kembali Turun

id barut, sawit, turun harga

Harga TBS Sawit Barito Utara Kembali Turun

Sejumlah pekerja memasukan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke dalam truk di kawasan perkebunan plasma PT Antang Ganda Utama PIR Butong Kecamatan Teweh Selatan. (FOTO ANTARA Kalteng/Kasriadi)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Harga Tandan Buah Segar perusahaan kelapa sawit PT Antang Ganda Utama Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada Agustus 2017 kembali mengalami penurunan dari Rp1.535 per kilogram menjadi Rp1.453/Kg.

"Turunnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang terjadi dalam dua bulan terakhir ini kembali membuat petani plasma terpukul," kata Tomy, perwakilan petani kelapa sawit di Desa Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan, Rabu.

Kebun kelapa sawit PT Antang Ganda Utama (AGU) itu diusahakan oleh para petani plasma Satuan Permukiman (SP) 1, SP 2, SP 3, dan SP 4 dengan luas 4.254 hektare.

Pengelolaan sawit perusahaan itu dikerjakan oleh sekitar 1.800 kepala keluarga (KK) dengan luas kebun inti 16.297 hektare dan produksi rata-rata 15.000 ton per bulan.

Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian Barito Utara Abdurrahman membenarkan harga TBS sawit pada bulan Agustsu 2017 kembali turun yakni Rp1.453 atau turun Rp82 dari harga Juli 2017 sebesar Rp1.535/kg.

Ketetapan harga TBS tersebut merupakan hasil rapat perusahaan dengan anggota koperasi dan petani plasma yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Pembagian hasil setiap kilogram yang diterima perusahaan untuk biaya pengolahan dan pemasaran minyak sawit mentah (CPO) serta biaya penyusutan pabrik, yaitu indeks "K" ditetapkan 82,80 persen atau turun dibanding dengan periode sebelumnya 84,20 persen.

Harga jual inti sawit (kernel) turun dari sebelumnya Rp4.906 menjadi Rp4.852/kg. Harga jual CPO di pasar dalam negeri juga anjlok dari Rp7.556 menjadi Rp7.240/kg.

"Turunnya harga TBS ini dipengaruhi anjloknya harga CPO dan kernel," ujarnya.

Perseroan Terbatas AGU merupakan perusahaan kelapa sawit tertua di Kalteng yang memiliki areal seluas 18.087 hektare dengan produksi CPO sekitar 3.200 ton/bulan.