Sampit (Antara Kalteng) - Pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, dinilai belum merata karena masih didominasi kawasan perkotaan, sehingga pembangunan di pelosok berjalan lambat.
"Pembangunan harus seimbang dan merata. Ada ketidakadilan pembangunan, baik dari infrastruktur maupun pendidikan, khususnya tidak meratanya sebaran guru. Selama ini kami melihat, pembangunan banyak di kota dan kawasan selatan," kata anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, H Abdul Sahid di Sampit, Minggu.
Kotawaringin Timur terdiri 17 kecamatan yang terbagi pada 185 desa dan kelurahan. Sebagian besar desa terletak jauh dari pusat kota dengan kondisi infrastruktur yang masih sangat terbatas.
Sahid mengapresiasi perhatian pemerintah daerah terhadap pembangunan infrastruktur desa selama ini. Namun jika dibanding dengan kebutuhan, pembangunan kawasan pelosok saat ini masih tertinggal dibanding perkotaan.
Dia mencontohkan, terbatasnya kondisi infrastruktur di antaranya terjadi di kawasan utara atau daerah pemilihan 5 yang meliputi Kecamatan Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu dan Bukit Santuai. Terbatasnya infrastruktur jalan, jembatan, sarana pendidikan dan kesehatan serta fasilitas pendukung kegiatan ekonomi, membuat kemajuan di kawasan pelosok menjadi lambat.
Pembangunan desa-desa di kawasan pelosok harus mendapatkan prioritas agar pemerataan pembangunan segera terwujud. Pemerataan pembangunan akan berdampak besar terhadap peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Kita bisa melihat bagaimana pembangunan di Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang (kawasan kota Sampit) disiapkan dana besar untuk pembangunan infrastruktur, sedangkan desa di pelosok jauh tertinggal. Ini harus menjadi perhatian serius agar terjadi pemerataan," harap Sahid.
Kawasan utara terus berbenah sebagai persiapan menyambut pemekaran wilayah. Kawasan itu rencananya dimekarkan dari Kotawaringin Timur, membentuk kabupaten baru yang akan diberi nama Kabupaten Kotawaringin Utara.
Pemekaran wilayah dinilai menjadi solusi agar pembangunan di kawasan itu lebih cepat. Masyarakat optimistis Kotawaringin Utara segera terbentuk, apalagi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mendukung penuh perjuangan pemekaran wilayah tersebut.
Berita Terkait
Warga Kotim dilarikan ke rumah sakit usai diduga diserang buaya
Kamis, 25 April 2024 20:58 Wib
Pemenang O2SN dan FLS2N jenjang SD Kotim, siap wakili ke provinsi
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
KPPN Sampit beri penghargaan mitra kerja terbaik
Kamis, 25 April 2024 20:07 Wib
BNNP Kalteng berupaya wujudkan Perusahaan Bersinar di Kotim
Kamis, 25 April 2024 13:28 Wib
KPU Kotim rekrut 85 PPK dan 555 PPS Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 20:36 Wib
Branding Kotim Bersinar ajak masyarakat hindari penyalahgunaan narkoba
Rabu, 24 April 2024 18:37 Wib
Dishub Kotim gerak cepat perbaiki PJU terbakar
Rabu, 24 April 2024 17:52 Wib
Legislator dukung upaya percepatan pemerataan distribusi migas di Kotim
Rabu, 24 April 2024 14:17 Wib