Kebakaran Lahan Di Kotawaringin Timur Turun Drastis

id satgas karhutla kotim, Letkol Infanteri I Gede Putra Yasa, karhutla

Kebakaran Lahan Di Kotawaringin Timur Turun Drastis

Embung buatan sangat dibutuhkan untuk menampung air saat lokasi kebakaran jauh dari sumber air. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Kebakaran turun drastis. Dulu sampai ratusan titik, saat ini hanya sekitar delapan sampai sepuluh lokasi kebakaran. Ini karena kita semua lebih aktif, baik dalam pencegahan maupun penanggulangan. Kita semua berperan penting dalam sinergitas ini," kata Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kotawaringin Timur Letkol Infanteri I Gede Putra Yasa di Sampit, Rabu.

Ia mengatakan hal itu usai apel gabungan kesiapan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan digelar di halaman Museum Kayu yang saat ini dijadikan lokasi Posko Operasional.

Acara ini juga dihadiri Kapolres AKBP Muchtar Supiandi Siregar, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Muhammad Yusuf, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Multazam dan pejabat lainnya.

Saat ini kondisi cuaca di Kotawaringin Timur masih termasuk kategori merah. Artinya, potensi kebakaran lahan masih cukup tinggi karena intensitas hujan rendah sehingga harus diwaspadai.

Putra Yasa yang juga Komandan Kodim 1015 Sampit mengatakan, langkah yang harus diutamakan adalah pencegahan yaitu meniadakan niat orang membakar lahan. Misalkan ada kebakaran lahan pun, itu karena faktor alam seperti akibat gesekan ranting dan lainnya sehingga diharapkan bisa dengan cepat dipadamkan.

Sosialisasi harus digencarkan lagi, khususnya kepada masyarakat agar bisa berladang tanpa bakar. Masyarakat harus dilibatkan dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, katanya.

"Kita harus tetap gencar melakukan langkah pencegahan hingga penanggulangan. Kita tetap harus waspada. Kalau ada yang membakar, kami minta kepolisian memproses hukum. Kita juga harus selalu menjaga kekompakan," kata Putra Yasa.

Untuk mengantisipasi kembali terjadinya kebakaran hutan dan lahan, posko operasional tetap diaktifkan dan patroli rutin dilakukan. Jika terjadi kebakaran, semua pihak diminta segera bertindak cepat agar kebakaran bisa segera ditanggulangi.

Selama Agustus 2017, sudah terjadi 18 kali kejadian kebakaran dengan luas lahan yang terbakar 134,8 hektare. Masyarakat diminta membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.Â