KPU Gumas Ingatkan Seluruh Parpol Lakukan Verifikasi SIPOL

id KPU Gumas, gunung mas, kuala kurun, sipol, verifikasi faktual, KPU Gumas Ingatkan Seluruh Parpol Lakukan Verifikasi SIPOL

KPU Gumas Ingatkan Seluruh Parpol Lakukan Verifikasi SIPOL

Ilustrasi - (Liputanesia)

Kuala Kurun (Antara Kalteng) -  Ketua Komisi Pemilihan Umum Gunung Mas, Stevenson mengingatkan kepada seluruh Partai politik yang ada di Kabupaten berjuluk "Habangkalan Penyang Karuhei Tatau" itu, untuk menyiapkan diri melakukan proses verifikasi.

Ia menjelaskan, agar dapat mengikuti pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) Tahun 2019 mendatang, seluruh Parpol terlebih dahulu harus melalui verifikasi faktual. 

"Verifikasi ini akan menggunakan Sistem Informasi Partai Politik (Sipol), mulai tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota," jelasnya kepada Antara Kalteng, Rabu.

Pelaksanaan verifikasi faktual ini diperkirakan akan dimulai pada awal tahun 2018 mendatang. Untuk itu, seharusnya mulai sekarang parpol yang ada di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) untuk mempersiapkan diri menghadapi verifikasi tersebut.

Menurutnya, mempersiapkan diri artinya, setiap parpol harus membenahi struktur kepengurusan mulai dari anak ranting, ranting, Pengurus Anak Cabang (PAC) hingga Dewan Pimpinan Cabang (DPC). 

Pasalnya, akan banyak hal-hal yang harus diverifikasi, baik itu tentang keberadaan kantor, alamat, pengurus, Kartu Tanda Anggota (KTA), keterwakilan perempuan, dan elektronik Kartu Tanda Penduduk (KTP-el) setiap pengurus.

"Apabila ada parpol yang tidak lolos dalam verifikasi faktual tersebut, maka konsekuensinya tidak akan bisa mengikuti pelaksanaan Pileg dan Pilpres pada tahun 2019 mendatang," ucapnya.

Ia mengharapkan, setiap pengurus parpol yang ada di kabupaten ini untuk aktif berkonsultasi dengan KPU Kabupaten Gumas. Pihaknya pun siap untuk memberikan masukan dan saran terkait verifikasi faktual parpol tersebut.

"Kita harapkan untuk datang langsung ke kantor KPU, jangan komunikasi via telepon, karena sulit untuk kita menjelaskan," katanya.