Sampit (Antara Kalteng) - DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, khawatir serapan dana desa rendah akibat program pembangunan tidak bisa dilaksanakan lantaran masih terkendala status kawasan hutan.
"Status kawasan masih menjadi persoalan sejak dulu. DPRD bersama eksekutif sudah beberapa kali mendesak pemerintah pusat untuk segera menetapkan kawasan Kotawaringin Timur sehingga jelas mana kawasan hutan dan mana yang boleh dimanfaatkan," kata anggota Komisi I DPRD Kotawaringin Timur, Syahbana di Sampit, Sabtu.
Tiga tahun terakhir, pemerintah mengucurkan dana sangat besar untuk pembangunan desa. Tahun ini, setiap desa di Kotawaringin Timur mendapatkan total anggaran antara Rp1,2 miliar hingga Rp1,8 miliar. Harapannya pembangunan desa makin cepat sehingga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.
Ketertinggalan yang dirasakan masyarakat desa adalah minimnya infrastruktur. Namun upaya peningkatan infrastruktur akan terhambat akibat belum disahkannya penetapan kawasan hutan oleh pemerintah pusat.
Hasil pendataan, saat ini ada 89 desa di Kotawaringin Timur yang dinyatakan sebagian wilayahnya masuk kawasan hutan. Akibatnya, pembangunan fisik seperti jalan dan jembatan tidak bisa dilakukan sebelum status kawasan diubah. Jika dipaksakan membangun maka pemerintah justru melanggar hukum.
"Yang dikhawatirkan, saking semangatnya membangun desa, justru ada aparatur desa yang terjerat hukum karena masalah ini. Kami sangat berharap pemerintah pusat tidak tutup mata tentang masalah ini," ujar Syahbana.
Sambil menunggu disahkannya kawasan hutan Kotawaringin Timur, Syahbana mengimbau 168 desa yang ada untuk melaksanakan program pembangunan yang tidak berkaitan dengan urusan kawasan hutan. Untuk mencegah pelanggaran aturan, pemerintah desa disarankan sering berkonsultasi dengan satuan organisasi perangkat daerah terkait untuk meminta petunjuk.
Berita Terkait
BMKG: Kotim memasuki pancaroba, waspada perubahan cuaca
Sabtu, 20 April 2024 16:41 Wib
Wabup Kotim kecam tindakan asusila terhadap dua anak kandung
Jumat, 19 April 2024 21:14 Wib
DPRD minta Pemkab Kotim dampingi korban asusila di bawah umur
Jumat, 19 April 2024 19:29 Wib
Perbaikan jalan Tanjung Jariangau-Bawan-Kuala Kuayan tetap berlanjut
Jumat, 19 April 2024 16:03 Wib
Disbudpar Kotim siap suguhkan kemeriahan di Festival Budaya Habaring Hurung
Jumat, 19 April 2024 15:49 Wib
Penumpang bus arus balik Lebaran di Sampit naik tipis
Jumat, 19 April 2024 7:14 Wib
Pemkab Kotim optimalkan normalisasi sungai atasi banjir di Sampit
Jumat, 19 April 2024 6:31 Wib
BKSDA Sampit pantau orang utan menyasar ke kawasan bandara
Jumat, 19 April 2024 5:42 Wib