Jakarta (ANTARA
News) - Sebuah gelang berteknologi tinggi akan membantu melindungi
relawan kemanusiaan dan pegiat yang memperjuangkan hak-hak sipil dari
risiko penculikan maupun pembunuhan saat bekerja wilayah konflik dan
perang.
Gelang pintar yang dikembangkan oleh organisasi kampanye hak sipil, Civil Rights Defenders, itu dilengkapi dengan alarm telepon dan teknologi navigasi satelit yang bisa memberikan peringatan saat pemakainya dalam bahaya.
Menurut laporan BBC, dalam gelang tebal itu ada teknologi telepon yang bisa menyiapkan pesan saat perangkat terpicu.
Peringatan dikirimkan dalam pesan melalui Facebook dan Twitter untuk menggalang dukungan dan memastikan pemakai tidak menghilang tanpa jejak.
Peringatan bisa diatur oleh pekerja sosial jika mereka merasa terancam dan bisa secara otomatis terpicu jika gelang dilepas paksa.
Alarm akan mengirimkan lokasi terakhir keberadaan pemilik dan dimana mereka diserang, rekan kerja terdekat juga akan diberi peringatan supaya bisa mengambil tindakan untuk membantu korban.
Civil Rights Defenders juga meminta orang-orang memantau kiriman informasi dari gelang pintar relawan supaya lebih banyak orang bisa bertindak kalau ada pekerja kemanusiaan yang diserang.
"Sebagian besar dari kita, yang diberi kesempatan, akan membantu orang lain yang dalam keadaan bahaya," kata Direktur Eksekutif Civil Rights Defenders, Robert Hardh.
"Para pembela hak sipil ini bertaruh nyawa supaya orang lain punya hak untuk memberikan suara, atau menjalankan agama, atau kebebasan berbicara," tambah Hardh.
Gelang yang juga diharapkan bisa menekan pemerintah untuk membebaskan relawan yang diculik itu mulai diberikan pekan ini. Total ada 55 gelang pintar yang akan dibagikan hingga akhir 2014.
Kelompok hak asasi manusia semula membuat gelang itu untuk mengingatkan kembali pada kejadian penculikan dan pembunuhan terhadap Natalia Estemirova, pembela hak pekerja asal Chechnya, tahun 2009 silam.
Gelang pintar yang dikembangkan oleh organisasi kampanye hak sipil, Civil Rights Defenders, itu dilengkapi dengan alarm telepon dan teknologi navigasi satelit yang bisa memberikan peringatan saat pemakainya dalam bahaya.
Menurut laporan BBC, dalam gelang tebal itu ada teknologi telepon yang bisa menyiapkan pesan saat perangkat terpicu.
Peringatan dikirimkan dalam pesan melalui Facebook dan Twitter untuk menggalang dukungan dan memastikan pemakai tidak menghilang tanpa jejak.
Peringatan bisa diatur oleh pekerja sosial jika mereka merasa terancam dan bisa secara otomatis terpicu jika gelang dilepas paksa.
Alarm akan mengirimkan lokasi terakhir keberadaan pemilik dan dimana mereka diserang, rekan kerja terdekat juga akan diberi peringatan supaya bisa mengambil tindakan untuk membantu korban.
Civil Rights Defenders juga meminta orang-orang memantau kiriman informasi dari gelang pintar relawan supaya lebih banyak orang bisa bertindak kalau ada pekerja kemanusiaan yang diserang.
"Sebagian besar dari kita, yang diberi kesempatan, akan membantu orang lain yang dalam keadaan bahaya," kata Direktur Eksekutif Civil Rights Defenders, Robert Hardh.
"Para pembela hak sipil ini bertaruh nyawa supaya orang lain punya hak untuk memberikan suara, atau menjalankan agama, atau kebebasan berbicara," tambah Hardh.
Gelang yang juga diharapkan bisa menekan pemerintah untuk membebaskan relawan yang diculik itu mulai diberikan pekan ini. Total ada 55 gelang pintar yang akan dibagikan hingga akhir 2014.
Kelompok hak asasi manusia semula membuat gelang itu untuk mengingatkan kembali pada kejadian penculikan dan pembunuhan terhadap Natalia Estemirova, pembela hak pekerja asal Chechnya, tahun 2009 silam.
Penerjemah: Azis Kurmala