Timika (ANTARA
Newas)- Pemerintah Kabupaten Dogiyai, Papua pada 2013 memperoleh kucuran
dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua sebesar Rp73 milyar.
Bupati Dogiyai, Thomas Tigi , dari Timika, Senin mengatakan dana Otsus tersebut telah didistribusikan ke berbagai instansi dengan sasaran program dan kegiatan yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat.
"Sesuai pesan Gubernur Papua (Lukas Enembe), dana Otsus harus sampai ke tangan rakyat," katanya.
Menurut dia, pembagian dana Otsus tersebut sebagian besar untuk bidang pendidikan dengan alokasi sebesar Rp13 miliar, pelayanan kesehatan Rp11 miliar, dan sisanya untuk pembangunan infrastruktur.
Mulai tahun 2013, Pemkab Dogiyai secara bertahap membangun kantor pusat pemerintahan. Pemkab Dogiyai telah membebaskan lahan milik masyarakat seluas sekitar 25 ribu hektare di sekitar Kota Moanemani untuk membangun kantor pusat pemerintahan, kantor berbagai instansi pemerintah dan swasta.
Bupati Dogiyai, Thomas Tigi dan wakilnya, Herman Auwe masih berkantor di bekas Kantor Sekretariat DPRD Dogiyai lantaran Kantor Bupati Dogiyai sudah dibakar massa saat kerusuhan Pilkada tahun 2012.
"Mulai tahun ini secara bertahap kami akan membangun kantor pusat pemerintahan dan kantor instansi yang lain, termasuk perumahan pegawai. Pembangunan kantor pusat pemerintahan dilakukan bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah mengingat APBD Dogiyai masih relatif kecil hanya sekitar Rp400 miliar setahun," jelas Thomas.
Ia menambahkan, saat ini situasi keamanan di Kabupaten Dogiyai cukup kondusif. Untuk membantu mengamankan wilayah setempat, Pemkab Dogiyai meminta dukungan personel Brimob dari Polda Papua. Hal itu lantaran hingga kini belum ada Polres di Dogiyai.
"Tahun lalu kami mendatangkan 60 anggota Brimob dari Polda Papua. Karena situasi keamanan saat ini sudah relatif stabil, sebagian anggota Brimob sudah kembali ke Jayapura," kata Thomas.
Bupati Dogiyai, Thomas Tigi , dari Timika, Senin mengatakan dana Otsus tersebut telah didistribusikan ke berbagai instansi dengan sasaran program dan kegiatan yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat.
"Sesuai pesan Gubernur Papua (Lukas Enembe), dana Otsus harus sampai ke tangan rakyat," katanya.
Menurut dia, pembagian dana Otsus tersebut sebagian besar untuk bidang pendidikan dengan alokasi sebesar Rp13 miliar, pelayanan kesehatan Rp11 miliar, dan sisanya untuk pembangunan infrastruktur.
Mulai tahun 2013, Pemkab Dogiyai secara bertahap membangun kantor pusat pemerintahan. Pemkab Dogiyai telah membebaskan lahan milik masyarakat seluas sekitar 25 ribu hektare di sekitar Kota Moanemani untuk membangun kantor pusat pemerintahan, kantor berbagai instansi pemerintah dan swasta.
Bupati Dogiyai, Thomas Tigi dan wakilnya, Herman Auwe masih berkantor di bekas Kantor Sekretariat DPRD Dogiyai lantaran Kantor Bupati Dogiyai sudah dibakar massa saat kerusuhan Pilkada tahun 2012.
"Mulai tahun ini secara bertahap kami akan membangun kantor pusat pemerintahan dan kantor instansi yang lain, termasuk perumahan pegawai. Pembangunan kantor pusat pemerintahan dilakukan bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah mengingat APBD Dogiyai masih relatif kecil hanya sekitar Rp400 miliar setahun," jelas Thomas.
Ia menambahkan, saat ini situasi keamanan di Kabupaten Dogiyai cukup kondusif. Untuk membantu mengamankan wilayah setempat, Pemkab Dogiyai meminta dukungan personel Brimob dari Polda Papua. Hal itu lantaran hingga kini belum ada Polres di Dogiyai.
"Tahun lalu kami mendatangkan 60 anggota Brimob dari Polda Papua. Karena situasi keamanan saat ini sudah relatif stabil, sebagian anggota Brimob sudah kembali ke Jayapura," kata Thomas.