Batu (ANTARA News) -
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono makan siang bersama para pengungsi
erupsi Gunung Kelud di Gedung Olahraga Ganesha Kota Batu, Selasa siang.
"Ini sama dengan milik saudara-saudara," kata Presiden Yudhoyono sambil menunjukkan nasi bungkus yang dimakannya.
Sementara itu saat Presiden dan Ibu Ani menikmati nasi bungkus bersama puluhan pengungsi yang rata-rata adalah kaum ibu, anak-anak balita dan kelompok lanjut usia, beberapa pengungsi menghibur dengan membawakan lagu-lagu dangdut populer.
Seusai para pengungsi bernyanyi, Presiden Yudhoyono kemudian mengatakan bahwa rombongan dari Jakarta juga akan menghibur para pengungsi dengan menyumbang lagu.
"Pak Sudi Silalahi yang juga pernah menjabat sebagai Pangdam Brawijaya akan menyumbang lagu Jo Podo Nelongso," kata Presiden yang disambut oleh tepuk tangan para pengungsi.
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi yang berdarah batak tersebut kemudian dengan semangat membawakan lagu berbahasa Jawa itu, yang ternyata sangat dikenal oleh para pengungsi sehingga banyak yang ikut bernyanyi bersamanya.
Pada kesempatan itu Presiden Yudhoyono juga memberikan hadiah para pengungsi berupa wisata gratis ke Taman Hiburan Jatim Park.
"Agar bapak, ibu serta anak-anak semua bisa rileks sebelum kembali," katanya.
Sementara itu dalam sambutan singkatnya, Presiden Yudhoyono menyampaikan terima kasih pada pemerintah dan warga Kota Batu yang telah menerima para pengungsi.
"Mudah-mudahan tidak terlalu lama Gunung Kelud kembali pulih menjadi normal dan bapak ibu bisa kondur (pulang) ke rumah masing-masing," kata Presiden.
Kepala Negara juga mengatakan komitmen pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak.
Kedatangan Presiden dan Ibu Ani disambut dengan antusias oleh para pengungsi yang berebut untuk berjabat tangan dan mengabadikan pasangan tersebut dengan telepon genggamnya.
"Ini sama dengan milik saudara-saudara," kata Presiden Yudhoyono sambil menunjukkan nasi bungkus yang dimakannya.
Sementara itu saat Presiden dan Ibu Ani menikmati nasi bungkus bersama puluhan pengungsi yang rata-rata adalah kaum ibu, anak-anak balita dan kelompok lanjut usia, beberapa pengungsi menghibur dengan membawakan lagu-lagu dangdut populer.
Seusai para pengungsi bernyanyi, Presiden Yudhoyono kemudian mengatakan bahwa rombongan dari Jakarta juga akan menghibur para pengungsi dengan menyumbang lagu.
"Pak Sudi Silalahi yang juga pernah menjabat sebagai Pangdam Brawijaya akan menyumbang lagu Jo Podo Nelongso," kata Presiden yang disambut oleh tepuk tangan para pengungsi.
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi yang berdarah batak tersebut kemudian dengan semangat membawakan lagu berbahasa Jawa itu, yang ternyata sangat dikenal oleh para pengungsi sehingga banyak yang ikut bernyanyi bersamanya.
Pada kesempatan itu Presiden Yudhoyono juga memberikan hadiah para pengungsi berupa wisata gratis ke Taman Hiburan Jatim Park.
"Agar bapak, ibu serta anak-anak semua bisa rileks sebelum kembali," katanya.
Sementara itu dalam sambutan singkatnya, Presiden Yudhoyono menyampaikan terima kasih pada pemerintah dan warga Kota Batu yang telah menerima para pengungsi.
"Mudah-mudahan tidak terlalu lama Gunung Kelud kembali pulih menjadi normal dan bapak ibu bisa kondur (pulang) ke rumah masing-masing," kata Presiden.
Kepala Negara juga mengatakan komitmen pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak.
Kedatangan Presiden dan Ibu Ani disambut dengan antusias oleh para pengungsi yang berebut untuk berjabat tangan dan mengabadikan pasangan tersebut dengan telepon genggamnya.