Muara Teweh (Antara Kalteng) - Bandara Beringin Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah beroperasi kembali yang ditandai kedatangan pesawat Susi Air dari Palangka Raya- Muara Teweh pada Jumat (6/11) setelah dua bulan lebih lumpuh akibat kabut asap.

"Penerbangan di Bandara Beringin Muara Teweh mulai normal hari Jumat ini setelah kabut asap menghilang dan cuaca bersih," kata seorang petugas Bandara Beringin Muara Teweh, Akhmad Sidik di Muara Teweh, Jumat.

Susi Air tiba di Bandara Muara Teweh dari Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya sekitar pukul 8.45 WIB tanpa penumpang. Sedangkan penumpang dari Muara Teweh ke Palangka Raya hanya ada dua orang yakni seorang ibu dengan bayinya.

"Minimnya penumpang ini diperkirakan masih banyak warga belum mengetahuinya penerbangan sudah operasional mulai hari Jumat ini, namun bagi maskapai kosongnya penumpang itu tetap berpengaruh karena mereka merupakan penerbangan sistem subsidi dari Pemerintah Pusat," kata Sidik.

Susi Air melayani penerbangan mendapat subsidi dari pemerintah pusat rute Muara Teweh- Palangka Raya sepekan tiga kali setiap Rabu, Jumat, dan Minggu dengan harga tiket dewasa Rp273.300 dan bayi Rp32.730.

Namun setelah beroperasi kembali pada 6 Novemver 2015, jadwal penerbangan Susi Air berubah menjadi Jumat, Sabtu dan Minggu.

"Susi Air masih tersisa penerbangan subsidi sekitar 22 kali lagi dalam tahun 2015 ini ke Muara Teweh-Palangka Raya pulang pergi (PP)," kata Sidik.

Maskapai milik Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ini juga melayani rute Muara Teweh-Balikpapan dan Muara Teweh-Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan tiga kali sepekan yang hari ini sama dengan ke Palangka Raya.

"Penerbangan ke Banjarmasin dan Balikpapan merupakan penerbangan nonsubsidi dengan harga tiket di atas Rp1 juta/orang," kata Sidik.

Pihaknya belum mengetahui penebangan dari maskapai lainnya khususnya pesawat sewa (carteran) sejumlah perusahan tambang batu bara dan gas. Maskapai yang melayani carteran tujuan Balikpapan-Muara Teweh itu antara lain Air Fast, Air Bone dan Hilift dilakukan dalam empat kali sepekan.

"Namun sampai hari ini penerbangan mereka masih belum ada, mungkin sambil menyesuaikan jadwal terbang lagi sehingga masih belum diketahui kapan beroperasi lagi," kata dia.

Pewarta : Kasriadi
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024