Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan melaksanakan survei minat baca pada tahun 2020 mendatang, melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip setempat bekerja sama dengan instansi terkait lainnya.

"Survei minat baca akan kami programkan dan laksanakan dalam bidang layanan," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kalteng Susana Ria Aden saat kegiatan sosialisasi pembudayaan gemar membaca dan menulis di Palangka Raya, Kamis.

Nantinya survei minat baca berguna sebagai data, untuk mengetahui sejauh mana tingkat gemar membaca masyarakat, frekuensi membaca, kategori pendidikan dan usia, distribusi pekerjaan, kategori perpustakaan yang dikunjungi serta beberapa hal lainnya.

Untuk saat ini, minat baca masyarakat Indonesia disebut masih rendah jika dibandingkan negara lain. Dari data perpustakaan nasional tahun 2017, frekuensi membaca orang Indonesia rata-rata hanya 3-4 kali perminggu, dengan durasi waktu rata-rata 30-60 menit.

Sedangkan buku yang dibaca rata-rata hanya sebanyak lima hingga sembilan buku per tahun, artinya minat baca masyarakat masih sangat perlu ditingkatkan. Untuk itu, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong peningkatan minat baca yang ada di Kalteng.

"Salah satunya seperti kegiatan pada hari ini, dengan melibatkan generasi muda yang berasal dari berbagai sekolah yang ada di Palangka Raya, kami berupaya meningkatkan minat baca yang mereka miliki," tegasnya.

Lebih lanjut Susana menjelaskan, membaca merupakan jendela dunia, karena dengan membaca maka manusia dapat mengetahui banyak hal yang sebelumnya tidak ia ketahui atau pun pahami.

Selain itu, kemampuan dan kemauan membaca sangatlah penting bagi seseorang, sebab berkaitan dengan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki. Semakin banyak membaca, maka seseorang bisa dipastikan akan banyak tahu dan bisa.

"Artinya, banyaknya pengetahuan seseorang akan membantu dirinya dalam melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak ia kuasai. Dipastikan juga, seseorang yang banyak membaca akan memiliki kualitas yang lebih baik, dibanding seseorang yang sedikit membaca," ungkapnya.

Untuk itulah, pihaknya berupaya sedini mungkin mendorong anak-anak untuk menyukai dan mencintai buku, hingga pada akhirnya menumbuhkan minat baca dan pada akhirnya menjadikan kegiatan itu sebagai budaya, baik budaya membaca maupun menulis.

Pewarta : Muhammad Arif Hidayat
Uploader : Admin 4
Copyright © ANTARA 2024