Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo mengatakan bahwa DA, istri pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, RMN diduga lebih dahulu terpapar paham radikalisme daripada suaminya.
"DA diduga terpapar lebih dahulu dibandingkan pelaku," kata Brigjen Dedi di Jakarta, Kamis.
Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan Densus 88 setelah mengamankan DA setelah terjadinya peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11).
Baca juga: Istri dan mertua pelaku bom bunuh diri Medan diamankan polisi
DA juga diketahui cukup aktif di media sosial. Dalam komunikasi di media sosial, mereka diduga merencanakan aksi terorisme.
"Lagi didalami dan dikembangkan (kasus)," katanya.
Pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, diketahui berinisial RMN (24 tahun), lahir di Medan dan statusnya pelajar atau mahasiswa.
RMN beralamat di Kelurahan Sei Putih Barat, Medan Petisah, Kota Medan.
RMN diketahui memiliki akun Youtube dan mengunggah konten parodi liputan banjir. Di akun Youtube-nya, RMN hanya mengunggah dua video.
Polri menyebut, dalam melakukan aksinya, RMN melilitkan bom di pinggangnya. Ledakan terjadi di depan Kantor Bagian Operasi Mapolrestabes Medan, tak jauh dari pintu masuk Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa DA, istri pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, RMN diduga lebih dahulu terpapar paham radikalisme daripada suaminya.
Baca juga: Konten Youtube milik pelaku bom bunuh diri di Medan
"DA diduga terpapar lebih dahulu dibandingkan pelaku," kata Brigjen Dedi di Jakarta, Kamis.
Densus telah mengamankan DA tak lama setelah terjadinya peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11).
DA juga diketahui cukup aktif di media sosial.
Dalam komunikasi di media sosial, mereka diduga merencanakan aksi terorisme. "Lagi didalami dan dikembangkan (kasus)," kaatanya.
Pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, diketahui berinisial RMN (24 tahun), lahir di Medan dan statusnya pelajar atau mahasiswa.
RMN beralamat di Kelurahan Sei Putih Barat, Medan Petisah, Kota Medan.
Baca juga: Pelaku bom Medan juga berstatus sebagai mahasiswa
RMN diketahui memiliki akun Youtube dan mengunggah konten parodi liputan banjir. Di akun Youtube-nya, RMN hanya mengunggah dua video.
Polri menyebut, dalam melakukan aksinya, RMN melilitkan bom di pinggangnya. Ledakan terjadi di depan Kantor Bagian Operasi Mapolrestabes Medan, tak lama setelah RMN masuk lewat pintu depan Mapolrestabes.
Ledakan membuat RMN tewas di lokasi kejadian dan menyebabkan enam orang lainnya mengalami luka-luka.
Sejumlah barang bukti yang ditemukan tim Densus 88 di lokasi kejadian diantaranya baterai 9 volt, plat besi, paku berbagai ukuran, potongan kabel dan tombol switch on off.
Baca juga: Pelaku bom Medan bekerja sebagai penjual bakso dan pengemudi ojol
Baca juga: Ini barang yang disita polisi dari rumah pelaku Bom Medan
Baca juga: Aksi bom Medan tunjukan terorisme dan radikalisme belum tuntas sepenuhnya
"DA diduga terpapar lebih dahulu dibandingkan pelaku," kata Brigjen Dedi di Jakarta, Kamis.
Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan Densus 88 setelah mengamankan DA setelah terjadinya peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11).
Baca juga: Istri dan mertua pelaku bom bunuh diri Medan diamankan polisi
DA juga diketahui cukup aktif di media sosial. Dalam komunikasi di media sosial, mereka diduga merencanakan aksi terorisme.
"Lagi didalami dan dikembangkan (kasus)," katanya.
Pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, diketahui berinisial RMN (24 tahun), lahir di Medan dan statusnya pelajar atau mahasiswa.
RMN beralamat di Kelurahan Sei Putih Barat, Medan Petisah, Kota Medan.
RMN diketahui memiliki akun Youtube dan mengunggah konten parodi liputan banjir. Di akun Youtube-nya, RMN hanya mengunggah dua video.
Polri menyebut, dalam melakukan aksinya, RMN melilitkan bom di pinggangnya. Ledakan terjadi di depan Kantor Bagian Operasi Mapolrestabes Medan, tak jauh dari pintu masuk Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa DA, istri pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, RMN diduga lebih dahulu terpapar paham radikalisme daripada suaminya.
Baca juga: Konten Youtube milik pelaku bom bunuh diri di Medan
"DA diduga terpapar lebih dahulu dibandingkan pelaku," kata Brigjen Dedi di Jakarta, Kamis.
Densus telah mengamankan DA tak lama setelah terjadinya peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11).
DA juga diketahui cukup aktif di media sosial.
Dalam komunikasi di media sosial, mereka diduga merencanakan aksi terorisme. "Lagi didalami dan dikembangkan (kasus)," kaatanya.
Pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, diketahui berinisial RMN (24 tahun), lahir di Medan dan statusnya pelajar atau mahasiswa.
RMN beralamat di Kelurahan Sei Putih Barat, Medan Petisah, Kota Medan.
Baca juga: Pelaku bom Medan juga berstatus sebagai mahasiswa
RMN diketahui memiliki akun Youtube dan mengunggah konten parodi liputan banjir. Di akun Youtube-nya, RMN hanya mengunggah dua video.
Polri menyebut, dalam melakukan aksinya, RMN melilitkan bom di pinggangnya. Ledakan terjadi di depan Kantor Bagian Operasi Mapolrestabes Medan, tak lama setelah RMN masuk lewat pintu depan Mapolrestabes.
Ledakan membuat RMN tewas di lokasi kejadian dan menyebabkan enam orang lainnya mengalami luka-luka.
Sejumlah barang bukti yang ditemukan tim Densus 88 di lokasi kejadian diantaranya baterai 9 volt, plat besi, paku berbagai ukuran, potongan kabel dan tombol switch on off.
Baca juga: Pelaku bom Medan bekerja sebagai penjual bakso dan pengemudi ojol
Baca juga: Ini barang yang disita polisi dari rumah pelaku Bom Medan
Baca juga: Aksi bom Medan tunjukan terorisme dan radikalisme belum tuntas sepenuhnya