Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengajak para karyawan dan keluarga BUMN yang pernah terinfeksi Covid-19 untuk mendonorkan plasmanya dalam rangka menyelamatkan pasien Covid-19.
"Saya berharap, nantinya semua yang sudah terinfeksi dan sesuai dengan persyaratan tentunya, mau mendonorkan plasmanya untuk sesama. Kami dari BUMN akan selalu siap membantu dengan semua sumber daya yang kami miliki,” ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, program ini merupakan konsistensi dari Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN dalam melawan Covid-19.
“Potensi dan sumber daya BUMN sangat besar. Tersebar merata di seluruh provinsi di Indonesia dan harus menjadi garda terdepan dalam tiap kesempatan. Maka dari itu, bekerja sama dengan PMI, program ini diluncurkan untuk mendorong karyawan dan keluarga BUMN yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 untuk menyelamatkan pasien Covid-19," katanya.
Menteri BUMN, Erick Thohir, memimpin launching program Plasma BUMN untuk Indonesia di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Senin (8/2). Launching program ini turut dihadiri oleh Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga dan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla.
Program ini digelar secara serentak paling tidak di 15 provinsi seluruh Indonesia serta disaksikan secara online di tiga puluh empat (34) provinsi Indonesia.
Plasma BUMN untuk Indonesia diinisiasi oleh Kementerian BUMN, bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia, dan dilaksanakan oleh Satgas BUMN yang ada di semua provinsi di Indonesia.
Plasma BUMN untuk Indonesia merupakan wujud dukungan Kementerian BUMN untuk program Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen yang dicetuskan oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin.
Transfusi plasma konvalesen merupakan salah satu terapi tambahan untuk mengobati pasien Covid-19 sebagai upaya meningkatkan angka kesembuhan dan menekan angka kematian. Sampai dengan Kamis (4/2), terdapat 175 ribu kasus aktif Covid-19 di Indonesia.
Angka kesembuhan kasus dapat ditingkatkan salah satunya dengan donor plasma konvalesen dari para penyintas Covid-19. Angka ini secara konsisten juga terus menunjukan tren peningkatan kasus yang mengkhawatirkan.
Hal ini kemudian menjadi salah satu landasan dasar ide Plasma BUMN untuk Indonesia, untuk berkontribusi bersama menyembuhkan Indonesia.
"Saya berharap, nantinya semua yang sudah terinfeksi dan sesuai dengan persyaratan tentunya, mau mendonorkan plasmanya untuk sesama. Kami dari BUMN akan selalu siap membantu dengan semua sumber daya yang kami miliki,” ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, program ini merupakan konsistensi dari Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN dalam melawan Covid-19.
“Potensi dan sumber daya BUMN sangat besar. Tersebar merata di seluruh provinsi di Indonesia dan harus menjadi garda terdepan dalam tiap kesempatan. Maka dari itu, bekerja sama dengan PMI, program ini diluncurkan untuk mendorong karyawan dan keluarga BUMN yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 untuk menyelamatkan pasien Covid-19," katanya.
Menteri BUMN, Erick Thohir, memimpin launching program Plasma BUMN untuk Indonesia di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Senin (8/2). Launching program ini turut dihadiri oleh Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga dan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla.
Program ini digelar secara serentak paling tidak di 15 provinsi seluruh Indonesia serta disaksikan secara online di tiga puluh empat (34) provinsi Indonesia.
Plasma BUMN untuk Indonesia diinisiasi oleh Kementerian BUMN, bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia, dan dilaksanakan oleh Satgas BUMN yang ada di semua provinsi di Indonesia.
Plasma BUMN untuk Indonesia merupakan wujud dukungan Kementerian BUMN untuk program Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen yang dicetuskan oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin.
Transfusi plasma konvalesen merupakan salah satu terapi tambahan untuk mengobati pasien Covid-19 sebagai upaya meningkatkan angka kesembuhan dan menekan angka kematian. Sampai dengan Kamis (4/2), terdapat 175 ribu kasus aktif Covid-19 di Indonesia.
Angka kesembuhan kasus dapat ditingkatkan salah satunya dengan donor plasma konvalesen dari para penyintas Covid-19. Angka ini secara konsisten juga terus menunjukan tren peningkatan kasus yang mengkhawatirkan.
Hal ini kemudian menjadi salah satu landasan dasar ide Plasma BUMN untuk Indonesia, untuk berkontribusi bersama menyembuhkan Indonesia.