Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics Indonesia melalui program Samsung Innovation Campus (SIC) memberikan pelatihan dan materi coding, programming, AI (Artificial Intelligence), serta IoT (Internet of Things) di lebih dari 17 SMA dan SMK di Indonesia.
Program ini berperan dalam mendukung era digital, dengan fokus mempersiapkan sumber daya manusia dan mengedepankan penyediaan infrastsruktur bagi lingkungan pendidikan, agar tiap elemen di dalamnya mampu beradaptasi dengan teknologi dan digitalisasi.
"Guru perlu memiliki keseimbangan pengetahuan teoritis dan praktis yang baik hingga dapat memberikan landasan yang kokoh terhadap apa yang mereka ajarkan," kata Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia Ennita Pramono, melalui keterangannya, Rabu.
Ennita menambahkan bahwa guru tak hanya harus memiliki memiliki keterampilan manual namun juga keterampilan teknologi.
"Di era digital, cloud computing, big data dan enkripsi pada beberapa sektor pasar kerja di masa depan, masih menjadi prioritas tertinggi menurut The Future of Jobs Report 2020 yang dirilis oleh World Economic Forum," kata dia.
Baca juga: Samsung resmi luncurkan Galaxy M02 dengan harga satu jutaan
"Kompetensi guru di bidang teknologi kelak dapat membawa para siswa menjadi profesional yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang ketat dan dinamis," imbuhnya.
Bekerja sama dengan Skilvul, pada program SIC tahun ini guru terlebih dulu dilibatkan secara intensif selama 6 minggu, melalui 2 tahapan pelatihan.
Tahap pertama merupakan tahap fasilitasi guru sekaligus workshop inovasi, di mana guru akan diberikan capacity building untuk meningkatkan kemampuannya memfasilitasi proses pembelajaran daring serta pemahaman tentang proses inovasi.
Selain itu, guru juga diberikan pembekalan, mulai dari cara menentukan ide inovasi, pembuatan prototipe hingga pengenalan User Interface (UI) dan User Experience (UX).
Baca juga: Samsung hadirkan ponsel dengan harga sejutaan
Pada tahap kedua, guru mendapatkan workshop tentang coding, di mana mereka berkesempatan mendalami pengetahuan coding dasar (front-end web development) agar mampu mengembangkan aplikasi web pertama mereka. Materi yang diajarkan yakni: HTML, CSS, Javascript dan juga desain web.
Tak hanya mendapatkan pengalaman dan gambaran tentang coding dan programming, pengetahuan dasar yang diperoleh guru dari program SIC dapat digunakan untuk membantu siswa mengembangkan produk dalam proyek bersama di tahapan pelatihan selanjutnya.
"Kami berharap, program SIC bisa memperkuat kapasitas guru dalam memfasilitasi program pendidikan, khususnya di bidang informasi dan teknologi. Dan yang terpenting, para guru semakin memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas siswa dalam menghadapi pasar kerja era industri 4.0," tutup Ennita.
Baca juga: Pasar tablet global dikuasai Apple dan disusul Samsung di urutan kedua
Baca juga: Samsung kembangkan layar ponsel yang dapat digulung dan digeser
Baca juga: Ini perbedaan Samsung Galaxy S21 dan Note
Program ini berperan dalam mendukung era digital, dengan fokus mempersiapkan sumber daya manusia dan mengedepankan penyediaan infrastsruktur bagi lingkungan pendidikan, agar tiap elemen di dalamnya mampu beradaptasi dengan teknologi dan digitalisasi.
"Guru perlu memiliki keseimbangan pengetahuan teoritis dan praktis yang baik hingga dapat memberikan landasan yang kokoh terhadap apa yang mereka ajarkan," kata Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia Ennita Pramono, melalui keterangannya, Rabu.
Ennita menambahkan bahwa guru tak hanya harus memiliki memiliki keterampilan manual namun juga keterampilan teknologi.
"Di era digital, cloud computing, big data dan enkripsi pada beberapa sektor pasar kerja di masa depan, masih menjadi prioritas tertinggi menurut The Future of Jobs Report 2020 yang dirilis oleh World Economic Forum," kata dia.
Baca juga: Samsung resmi luncurkan Galaxy M02 dengan harga satu jutaan
"Kompetensi guru di bidang teknologi kelak dapat membawa para siswa menjadi profesional yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang ketat dan dinamis," imbuhnya.
Bekerja sama dengan Skilvul, pada program SIC tahun ini guru terlebih dulu dilibatkan secara intensif selama 6 minggu, melalui 2 tahapan pelatihan.
Tahap pertama merupakan tahap fasilitasi guru sekaligus workshop inovasi, di mana guru akan diberikan capacity building untuk meningkatkan kemampuannya memfasilitasi proses pembelajaran daring serta pemahaman tentang proses inovasi.
Selain itu, guru juga diberikan pembekalan, mulai dari cara menentukan ide inovasi, pembuatan prototipe hingga pengenalan User Interface (UI) dan User Experience (UX).
Baca juga: Samsung hadirkan ponsel dengan harga sejutaan
Pada tahap kedua, guru mendapatkan workshop tentang coding, di mana mereka berkesempatan mendalami pengetahuan coding dasar (front-end web development) agar mampu mengembangkan aplikasi web pertama mereka. Materi yang diajarkan yakni: HTML, CSS, Javascript dan juga desain web.
Tak hanya mendapatkan pengalaman dan gambaran tentang coding dan programming, pengetahuan dasar yang diperoleh guru dari program SIC dapat digunakan untuk membantu siswa mengembangkan produk dalam proyek bersama di tahapan pelatihan selanjutnya.
"Kami berharap, program SIC bisa memperkuat kapasitas guru dalam memfasilitasi program pendidikan, khususnya di bidang informasi dan teknologi. Dan yang terpenting, para guru semakin memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas siswa dalam menghadapi pasar kerja era industri 4.0," tutup Ennita.
Baca juga: Pasar tablet global dikuasai Apple dan disusul Samsung di urutan kedua
Baca juga: Samsung kembangkan layar ponsel yang dapat digulung dan digeser
Baca juga: Ini perbedaan Samsung Galaxy S21 dan Note