Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebanyak 62.790.238 orang telah mendaftar Program Kartu Prakerja.
“Pendaftarnya sudah 62,7 juta orang mencakup 513 kabupaten/kota dan penerima batch 12-16 sudah 2.730.356,” kata Menko Airlangga saat halalbihalal media secara daring di Jakarta, Rabu.
Di antara pendaftar Kartu Pra Kerja tersebut, lanjut Menko Airlangga, sebanyak 2.730.357 telah membeli pelatihan dan 2.601.513 orang telah mendapatkan insentif atau senilai Rp4,0 triliun insentif telah disalurkan.
Menko Airlangga menyebutkan sebanyak 88,9 persen penerima Kartu Prakerja mengaku keterampilan kerja peserta meningkat, 81,2 persen menggunakan insentif untuk membeli kebutuhan sehari-hari, dan lebih dari 94 persen menggunakan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan baik berupa skilling, reskilling, maupun upskilling.
“Sedangkan terkait dari employment, 35 persen berubah dari tidak mendapat pekerjaan menjadi bekerja dengan 17 persen menjadi wirausaha,” kata Menko Airlangga.
Adapun pada semester I 2021, Program Kartu Prakerja menyiapkan anggaran sebesar Rp10 triliun dengan gelombang 12 sebanyak 600 ribu peserta dan target peserta sebanyak 2,7 juta orang.
Nilai manfaat yang akan diterima penerima Program Kartu Prakerja, terdiri dari bantuan pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca pelatihan dengan total Rp2,4 juta (Rp600 ribu x 4 bulan), dan insentif pasca-survei dengan total Rp150 ribu (Rp50 ribu x 3 survei).
Kartu Prakerja merupakan salah satu program perlindungan sosial (perlinsos) yang masuk dalam upaya pemulihan ekonomi nasional 2021 dengan alokasi dana perlinsos sebesar Rp150,88 triliun.
“Pendaftarnya sudah 62,7 juta orang mencakup 513 kabupaten/kota dan penerima batch 12-16 sudah 2.730.356,” kata Menko Airlangga saat halalbihalal media secara daring di Jakarta, Rabu.
Di antara pendaftar Kartu Pra Kerja tersebut, lanjut Menko Airlangga, sebanyak 2.730.357 telah membeli pelatihan dan 2.601.513 orang telah mendapatkan insentif atau senilai Rp4,0 triliun insentif telah disalurkan.
Menko Airlangga menyebutkan sebanyak 88,9 persen penerima Kartu Prakerja mengaku keterampilan kerja peserta meningkat, 81,2 persen menggunakan insentif untuk membeli kebutuhan sehari-hari, dan lebih dari 94 persen menggunakan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan baik berupa skilling, reskilling, maupun upskilling.
“Sedangkan terkait dari employment, 35 persen berubah dari tidak mendapat pekerjaan menjadi bekerja dengan 17 persen menjadi wirausaha,” kata Menko Airlangga.
Adapun pada semester I 2021, Program Kartu Prakerja menyiapkan anggaran sebesar Rp10 triliun dengan gelombang 12 sebanyak 600 ribu peserta dan target peserta sebanyak 2,7 juta orang.
Nilai manfaat yang akan diterima penerima Program Kartu Prakerja, terdiri dari bantuan pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca pelatihan dengan total Rp2,4 juta (Rp600 ribu x 4 bulan), dan insentif pasca-survei dengan total Rp150 ribu (Rp50 ribu x 3 survei).
Kartu Prakerja merupakan salah satu program perlindungan sosial (perlinsos) yang masuk dalam upaya pemulihan ekonomi nasional 2021 dengan alokasi dana perlinsos sebesar Rp150,88 triliun.