Bangkok (ANTARA) - Shesar Hiren Rhustavito kembali mengulangi perannya sebagai pemain penentu timnas menuju babak final Piala Thomas, setelah mengalahkan wakil Jepang Kodai Naraoka di babak semifinal, Sabtu dini hari.
Tampil di partai tunggal ketiga, Shesar mencetak skor 21-17, 21-11 atas pebulu tangkis peringkat ke-48 dunia dan membawa Indonesia unggul 3-2 atas Jepang.
"Memang pertandingan hari ini terbilang cukup berat dan menguras tenaga, butuh fokusnya lebih tinggi. Ya begini lah kalau tampil di partai terakhir, kita juga harus siap kalau memang diturunkan," kata Shesar saat dijumpai setelah pertandingan.
Menurut Shesar, faktor kemenangannya hari ini dipengaruhi oleh kondisi mental yang kurang baik saat berlaga selama 44 menit di lapangan nomor dua, Impact Arena Bangkok.
Walaupun secara peringkat berada jauh di bawah Shesar, namun penampilan dan teknik Kodai dianggap cukup menyulitkan. Masalahnya ialah mental yang tidak terjaga sehingga permainannya mudah dipatahkan.
"Permainan dia sebenarnya cukup bagus ya, kalau saya lihat tergantung dari kesiapan juga. Kalau sudah berada di partai penentuan tidak hanya melihat tekniknya bagus atau tidak, peringkat atas atau bawah, itu tidak jadi jaminan. Justru kesiapan mental yang paling penting, serta pikiran jernih untuk pilih strategi terbaik," tutur Shesar.
Baca juga: Momota akui dirinya lemah usai dikalahkan Ginting di Piala Thomas 2022
Foto multi eksposure pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Shesar Hiren Rhustavito mengembalikan kok saat melawan pebulu tangkis tunggal putra Korea Selatan Jeon Hyeok Jin dalam pertandingan babak penyisihan grup A Piala Thomas Uber 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Rabu (11/5/2022). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww)
Pada ajang Piala Thomas 2020 di Finlandia, Shesar juga didapuk untuk tampil di partai terakhir. Kala itu, Indonesia yang mengantongi skor imbang 2-2 dengan China, berhasil melenggang ke babak final berkat kemenangan Shesar di pertandingan penutup.
Pebulu tangkis kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah ini mengaku tak punya kiat khusus agar kuat secara mental dan fisik kala tampil paling bontot di kejuaraan beregu.
Baca juga: Beruntun kalah, akhirnya Ginting buktikan diri di partai pembuka
Baginya yang terpenting adalah kesiapan di lapangan seperti mental dan kesigapan diri dalam menentukan pola permainan terbaik.
"Semua pemain kalo main terakhir pasti tegang. Pikiran dan tenaga pasti terkuras. Tapi ya penentuan bukan soal teknik atau peringkat yang bagus, tapi benar-benar kesiapan mental dan semangat juang. Harus bertanding habis-habisan karena setelah kita tidak ada lagi, nasib tim ada di tangan kita," Shesar menceritakan.
Pada babak final hari Minggu, Indonesia sudah dinanti India yang untuk pertama kalinya lolos ke babak final Piala Thomas.
Baca juga: Perempat final lawan China, Jonatan geser posisi Syabda
Baca juga: Ahsan/Kevin bawa Indonesia unggul atas China di Piala Thomas 2022
Baca juga: Syabda bawa Indonesia ke perempat final Piala Thomas usai kalahkan Korsel
Tampil di partai tunggal ketiga, Shesar mencetak skor 21-17, 21-11 atas pebulu tangkis peringkat ke-48 dunia dan membawa Indonesia unggul 3-2 atas Jepang.
"Memang pertandingan hari ini terbilang cukup berat dan menguras tenaga, butuh fokusnya lebih tinggi. Ya begini lah kalau tampil di partai terakhir, kita juga harus siap kalau memang diturunkan," kata Shesar saat dijumpai setelah pertandingan.
Menurut Shesar, faktor kemenangannya hari ini dipengaruhi oleh kondisi mental yang kurang baik saat berlaga selama 44 menit di lapangan nomor dua, Impact Arena Bangkok.
Walaupun secara peringkat berada jauh di bawah Shesar, namun penampilan dan teknik Kodai dianggap cukup menyulitkan. Masalahnya ialah mental yang tidak terjaga sehingga permainannya mudah dipatahkan.
"Permainan dia sebenarnya cukup bagus ya, kalau saya lihat tergantung dari kesiapan juga. Kalau sudah berada di partai penentuan tidak hanya melihat tekniknya bagus atau tidak, peringkat atas atau bawah, itu tidak jadi jaminan. Justru kesiapan mental yang paling penting, serta pikiran jernih untuk pilih strategi terbaik," tutur Shesar.
Baca juga: Momota akui dirinya lemah usai dikalahkan Ginting di Piala Thomas 2022
Pada ajang Piala Thomas 2020 di Finlandia, Shesar juga didapuk untuk tampil di partai terakhir. Kala itu, Indonesia yang mengantongi skor imbang 2-2 dengan China, berhasil melenggang ke babak final berkat kemenangan Shesar di pertandingan penutup.
Pebulu tangkis kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah ini mengaku tak punya kiat khusus agar kuat secara mental dan fisik kala tampil paling bontot di kejuaraan beregu.
Baca juga: Beruntun kalah, akhirnya Ginting buktikan diri di partai pembuka
Baginya yang terpenting adalah kesiapan di lapangan seperti mental dan kesigapan diri dalam menentukan pola permainan terbaik.
"Semua pemain kalo main terakhir pasti tegang. Pikiran dan tenaga pasti terkuras. Tapi ya penentuan bukan soal teknik atau peringkat yang bagus, tapi benar-benar kesiapan mental dan semangat juang. Harus bertanding habis-habisan karena setelah kita tidak ada lagi, nasib tim ada di tangan kita," Shesar menceritakan.
Pada babak final hari Minggu, Indonesia sudah dinanti India yang untuk pertama kalinya lolos ke babak final Piala Thomas.
Baca juga: Perempat final lawan China, Jonatan geser posisi Syabda
Baca juga: Ahsan/Kevin bawa Indonesia unggul atas China di Piala Thomas 2022
Baca juga: Syabda bawa Indonesia ke perempat final Piala Thomas usai kalahkan Korsel