Jakarta (ANTARA) - Vice Managing Director Formula E Jakarta, Gunung Kartiko mengklaim pembeli tiket Formula E lebih dari 50 persen berasal dari mancanegara.
"Yang beli tiket ternyata tidak hanya dari masyarakat Indonesia, tapi lebih dari 50 persen adalah Warga Negara Asing (WNA)," kata Gunung saat konferensi pers di Ancol Beach City (ABC) Mal, Taman Impian Jaya Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis.
Dari rinciannya, saat ini hanya 21 persen tiket yang dibeli oleh Warga Negara Indonesia (WNI). Kemudian warga Jepang 9,4 persen, Australia 9,1 persen, Amerika 6,1 persen, Filipina 6,1 persen, India 6,1 persen, Italia 6,1 persen, Britania Raya 6,1 persen.
Selanjutnya, Malaysia 3,0 persen, Turki 3,0 persen, Tunisia 3,0 persen, Polandia 3,0 persen, Norwegia 3,0 persen, Argentina 3,0 persen.
Gunung berharap dengan dominasi penonton Warga Negara Asing (WNA) itu mampu menyumbang devisa bagi pendapatan negara.
"Sehingga diharapkan itu membawa devisa tentunya masuk ke Indonesia," kata Gunung.
Gunung mengatakan, tiket untuk kelas VIP sudah ludes terjual dengan total 1.050 tiket.
"VIP tiket sudah sold out 100 persen. VIP itu artinya ada 3 ombak laut, segarra dan jimbaran," kata Gunung.
Sementara tiket yang sudah terjual untuk kelas VVIP, kata Gunung, berada di atas 50 persen dari kuota tiket 1.500. "Sisi VVIP itu adalah Royal dan Deluxe yang harga Rp 7,5 dan 10 juta sudah di atas 50 persen," ujar dia.
Lalu untuk ketegori tiket grandstand, yang sudah terjual sebanyak 60-70 persen dari kuota sebanyak 10 ribu tempat duduk.
"Sementara untuk kelas festival baik Circuit dan Ancol yang cukup banyak itu festival di Ancol itu penjualannya sampai saat ini 15 persen," jelas Gunung.
Untuk kelas Festival, pihak panitia menargetkan kuota penjualan sebanyak 40 ribu.
Diketahui, tiket Formula E sudah mulai dijual sejak 1 Mei 2022.
Tiket Formula E paling murah dijual dengan harga Rp 250 ribu dan paling mahal yakni Rp 10 juta.
"Yang beli tiket ternyata tidak hanya dari masyarakat Indonesia, tapi lebih dari 50 persen adalah Warga Negara Asing (WNA)," kata Gunung saat konferensi pers di Ancol Beach City (ABC) Mal, Taman Impian Jaya Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis.
Dari rinciannya, saat ini hanya 21 persen tiket yang dibeli oleh Warga Negara Indonesia (WNI). Kemudian warga Jepang 9,4 persen, Australia 9,1 persen, Amerika 6,1 persen, Filipina 6,1 persen, India 6,1 persen, Italia 6,1 persen, Britania Raya 6,1 persen.
Selanjutnya, Malaysia 3,0 persen, Turki 3,0 persen, Tunisia 3,0 persen, Polandia 3,0 persen, Norwegia 3,0 persen, Argentina 3,0 persen.
Gunung berharap dengan dominasi penonton Warga Negara Asing (WNA) itu mampu menyumbang devisa bagi pendapatan negara.
"Sehingga diharapkan itu membawa devisa tentunya masuk ke Indonesia," kata Gunung.
Gunung mengatakan, tiket untuk kelas VIP sudah ludes terjual dengan total 1.050 tiket.
"VIP tiket sudah sold out 100 persen. VIP itu artinya ada 3 ombak laut, segarra dan jimbaran," kata Gunung.
Sementara tiket yang sudah terjual untuk kelas VVIP, kata Gunung, berada di atas 50 persen dari kuota tiket 1.500. "Sisi VVIP itu adalah Royal dan Deluxe yang harga Rp 7,5 dan 10 juta sudah di atas 50 persen," ujar dia.
Lalu untuk ketegori tiket grandstand, yang sudah terjual sebanyak 60-70 persen dari kuota sebanyak 10 ribu tempat duduk.
"Sementara untuk kelas festival baik Circuit dan Ancol yang cukup banyak itu festival di Ancol itu penjualannya sampai saat ini 15 persen," jelas Gunung.
Untuk kelas Festival, pihak panitia menargetkan kuota penjualan sebanyak 40 ribu.
Diketahui, tiket Formula E sudah mulai dijual sejak 1 Mei 2022.
Tiket Formula E paling murah dijual dengan harga Rp 250 ribu dan paling mahal yakni Rp 10 juta.