Jakarta (ANTARA) - Pebalap tim Gresini Racing, Enea Bastianini dan Fabio di Giannantonio sukses meraih poin penting pada MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, Minggu (26/5) meski keduanya menjalani balapan yang kurang menguntungkan.
Enea Bastianini berdasarkan data dari laman resmi MotoGP, Senin, mengawali balapan dari posisi 16 mampu finis ke-11 dan berhak lima poin, sedangkan Diggia (sapaan Fabio di Giannantonio) start posisi 15 finis ke-14 dan berhak dua poin.
Atas tambahan poin di MotoGP Belanda, Enea Bastianini berada di posisi lima klasemen sementara dengan 105 poin, sedangkan Diggia berada di posisi 20 dengan 18 poin. Sedangkan di puncak klasemen ada Fabio Quartararo dari Yamaha dengan 172 poin.
"Setidaknya mereka mampu finis lebih baik dari posisi start mereka, dan bisa bawa pulang tambahan poin. Meski dengan keterbatasan performa, dan keseimbangan motor mereka bisa tetap bikin bangga penggemarnya di Indonesia,” kata Market Development Director PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, Sri Adinegara selaku salah satu sponsor.
"Semoga jeda balapan dan rehat penuh selama bulan Juli nanti bisa dimanfaatkan oleh kedua pebalap, dan juga tim dengan baik untuk bisa kembali tampil kuat hadapi paruh musim di GP Inggris pada 7 Agustus mendatang," katanya menambahkan.
Balapan di GP Belanda memang diakui sulit oleh Enea Bastianini. Apalagi saat bertarung dengan pebalap yang berada di rombongan depan. Pebalap dengan nomor start 23 yang didukung Federal Oil ini merasa bagus saat FP4 dan sesi warm up menjelang balapan. Hanya saja, pada saat balapan ada yang kurang ketika belok ke kanan.
“Kami harus memahaminya, dan tetap positif. Saatnya beristirahat sejenak dan bersiap untuk kembali di Silverstone dengan tujuan pasti, kembali menjadi yang terbaik, dan saya yakin kami bisa melakukan dengan baik di Inggris nanti,” kata Enea.
Sementara itu, Diggia lebih menganggap banyak hasil positif didapat usai hadapi GP Belanda meski balapan juga dianggap berat. Masih bisa finis dan mendapatkan poin dianggap sebagai hasil yang cukup bagus di Sirkuit Assen.
"Harapan kami bisa tembus antara posisi 8 dan 11, tapi sayangnya getaran begitu besar di bagian depan motor di paruh kedua balapan. Ini menjadi kendala terbesar kami,” kata Diggia.
Enea Bastianini berdasarkan data dari laman resmi MotoGP, Senin, mengawali balapan dari posisi 16 mampu finis ke-11 dan berhak lima poin, sedangkan Diggia (sapaan Fabio di Giannantonio) start posisi 15 finis ke-14 dan berhak dua poin.
Atas tambahan poin di MotoGP Belanda, Enea Bastianini berada di posisi lima klasemen sementara dengan 105 poin, sedangkan Diggia berada di posisi 20 dengan 18 poin. Sedangkan di puncak klasemen ada Fabio Quartararo dari Yamaha dengan 172 poin.
"Setidaknya mereka mampu finis lebih baik dari posisi start mereka, dan bisa bawa pulang tambahan poin. Meski dengan keterbatasan performa, dan keseimbangan motor mereka bisa tetap bikin bangga penggemarnya di Indonesia,” kata Market Development Director PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, Sri Adinegara selaku salah satu sponsor.
"Semoga jeda balapan dan rehat penuh selama bulan Juli nanti bisa dimanfaatkan oleh kedua pebalap, dan juga tim dengan baik untuk bisa kembali tampil kuat hadapi paruh musim di GP Inggris pada 7 Agustus mendatang," katanya menambahkan.
Balapan di GP Belanda memang diakui sulit oleh Enea Bastianini. Apalagi saat bertarung dengan pebalap yang berada di rombongan depan. Pebalap dengan nomor start 23 yang didukung Federal Oil ini merasa bagus saat FP4 dan sesi warm up menjelang balapan. Hanya saja, pada saat balapan ada yang kurang ketika belok ke kanan.
“Kami harus memahaminya, dan tetap positif. Saatnya beristirahat sejenak dan bersiap untuk kembali di Silverstone dengan tujuan pasti, kembali menjadi yang terbaik, dan saya yakin kami bisa melakukan dengan baik di Inggris nanti,” kata Enea.
Sementara itu, Diggia lebih menganggap banyak hasil positif didapat usai hadapi GP Belanda meski balapan juga dianggap berat. Masih bisa finis dan mendapatkan poin dianggap sebagai hasil yang cukup bagus di Sirkuit Assen.
"Harapan kami bisa tembus antara posisi 8 dan 11, tapi sayangnya getaran begitu besar di bagian depan motor di paruh kedua balapan. Ini menjadi kendala terbesar kami,” kata Diggia.