Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah M Khemal Nasery meminta wali kota setempat untuk menonjobkan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota setempat Alman P Pakpahan yang diduga berbuat arogansi atau pemukulan terhadap anak buahnya.
"Pemukulan yang dilakukan Kadishub Kota Palangka Raya terhadap anak buahnya itu yang viral melalui media sosial, hal tersebut perbuatan yang tidak patut dicontoh," katanya saat dihubungi di Palangka Raya, Jumat.
Khemal yang tergabung di Komisi B DPRD Kota Palangka Raya tersebut juga sangat prihatin, dengan prilaku seorang kadis yang dinilainya tidak layak sebagai seorang pemimpin.
Dalam video tersebut, yang bersangkutan menandakan bahwa dari segi mental juga tidak siap. Karena seorang pemimpin itu harus siap menghadapi dan melindungi apa yang telah dilakukan anak buahnya.
"Semoga kasus seperti ini tidak terjadi lagi di Palangka Raya, karena ini juga sudah mencoreng nama baik pemerintah daerah atas perbuatan yang bersangkutan videonya viral di media sosial," ungkapnya.
Politisi Partai Golkar Palangka Raya tersebut juga meminta, dari pada melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut, alangkah baiknya yang bersangkutan fokus bekerja dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) baik dari parkir dan lain sebagainya.
"Jujur saja target PAD parkir sangat rendah, maka dari itu alangkah baiknya yang bersangkutan menaikkan PAD di bidang tersebut dan nggak usah melakukan hal yang kontroversi," katanya.
Ditambahkan Khemal, kejadian tersebut tentunya menjadi pelajaran bagi seluruh kepala dinas yang berada di pemkot setempat. Kendati hendak memarahi bawahan atau jajarannya, alangkah baiknya tidak di depan umum.
"Kalau viral seperti itu, kasihan mereka yang dipukul, orang tuanya, anak dan istrinya melihat kejadian itu bagaimana perasaan mereka," ungkapnya.
Sementara itu, Alman P Pakpahan saat dihubungi ANTARA menjelaskan terkait viralnya video tersebut, perlakuan tersebut diberikan kepada anggotanya agar mereka lebih bisa bekerja optimal melaksanakan tugas.
"Persoalannya utama terkait kejadian itu sudah selesai. Saya selalu kadis tentunya bertanggung jawab terhadap kejadian yang terjadi di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, karena anak buah saya melakukan kesalahan," bebernya.
Alman menjelaskan kronologis sebelum melakukan pemukulan terhadap anak buahnya itu, saat itu anggota Dishub Kota Palangka Raya melaksanakan tugas di bandara ada mendapati mobil jemput penumpang yang diyakini taksi online.
Saat mencegat mobil tersebut, terjadi argumen antara petugas dan sopir. Mobil dimaksud bersama penumpang yang mengaku adalah keluarga, namun aplikasi taksi online di nonaktifkan.
Saat taksi online tersebut mau keluar dari bandara, diduga ada aksi oknum anggota Dishub Kota menendang mobil milik warga yang diduga taksi online tersebut.
"Tapi anggota Dishub yang bertugas di sana mengakui tidak ada melakukan aksi tersebut. Anggota Dishub dilaporkan ke Polsek Pahandut, tidak lama datanglah anggota ke bandara dan dilakukan mediasi. Akhirnya persoalan itu juga sudah selesai," demikian Alman P Pakpahan.
"Pemukulan yang dilakukan Kadishub Kota Palangka Raya terhadap anak buahnya itu yang viral melalui media sosial, hal tersebut perbuatan yang tidak patut dicontoh," katanya saat dihubungi di Palangka Raya, Jumat.
Khemal yang tergabung di Komisi B DPRD Kota Palangka Raya tersebut juga sangat prihatin, dengan prilaku seorang kadis yang dinilainya tidak layak sebagai seorang pemimpin.
Dalam video tersebut, yang bersangkutan menandakan bahwa dari segi mental juga tidak siap. Karena seorang pemimpin itu harus siap menghadapi dan melindungi apa yang telah dilakukan anak buahnya.
"Semoga kasus seperti ini tidak terjadi lagi di Palangka Raya, karena ini juga sudah mencoreng nama baik pemerintah daerah atas perbuatan yang bersangkutan videonya viral di media sosial," ungkapnya.
Politisi Partai Golkar Palangka Raya tersebut juga meminta, dari pada melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut, alangkah baiknya yang bersangkutan fokus bekerja dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) baik dari parkir dan lain sebagainya.
"Jujur saja target PAD parkir sangat rendah, maka dari itu alangkah baiknya yang bersangkutan menaikkan PAD di bidang tersebut dan nggak usah melakukan hal yang kontroversi," katanya.
Ditambahkan Khemal, kejadian tersebut tentunya menjadi pelajaran bagi seluruh kepala dinas yang berada di pemkot setempat. Kendati hendak memarahi bawahan atau jajarannya, alangkah baiknya tidak di depan umum.
"Kalau viral seperti itu, kasihan mereka yang dipukul, orang tuanya, anak dan istrinya melihat kejadian itu bagaimana perasaan mereka," ungkapnya.
Sementara itu, Alman P Pakpahan saat dihubungi ANTARA menjelaskan terkait viralnya video tersebut, perlakuan tersebut diberikan kepada anggotanya agar mereka lebih bisa bekerja optimal melaksanakan tugas.
"Persoalannya utama terkait kejadian itu sudah selesai. Saya selalu kadis tentunya bertanggung jawab terhadap kejadian yang terjadi di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, karena anak buah saya melakukan kesalahan," bebernya.
Alman menjelaskan kronologis sebelum melakukan pemukulan terhadap anak buahnya itu, saat itu anggota Dishub Kota Palangka Raya melaksanakan tugas di bandara ada mendapati mobil jemput penumpang yang diyakini taksi online.
Saat mencegat mobil tersebut, terjadi argumen antara petugas dan sopir. Mobil dimaksud bersama penumpang yang mengaku adalah keluarga, namun aplikasi taksi online di nonaktifkan.
Saat taksi online tersebut mau keluar dari bandara, diduga ada aksi oknum anggota Dishub Kota menendang mobil milik warga yang diduga taksi online tersebut.
"Tapi anggota Dishub yang bertugas di sana mengakui tidak ada melakukan aksi tersebut. Anggota Dishub dilaporkan ke Polsek Pahandut, tidak lama datanglah anggota ke bandara dan dilakukan mediasi. Akhirnya persoalan itu juga sudah selesai," demikian Alman P Pakpahan.